KEUTAMAAN SHALAT BERJAMAAH
- SYEKH ALI JABER
1- Shalat adalah tiang Islam. Islam seseorang tidaklah tegak kecuali dengan shalat.
Dalam hadits Mu’adz disebutkan,
“Pokok perkara adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncak
perkaranya adalah jihad” (HR. Tirmidzi no. 2616. Tirmidzi mengatakan
bahwa hadits ini hasan shahih. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa
hadits ini hasan). Yang namanya tiang suatu bangunan jika ambruk, maka
ambruk pula bangunan tersebut. Sama halnya pula dengan bangunan Islam.
2- Shalat adalah amalan yang pertama kali akan dihisab. Amalan seseorang bisa dinilai baik buruknya dinilai dari shalatnya.
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari
kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan
keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan
menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah
Tabaroka wa Ta’ala mengatakan, ’Lihatlah apakah pada hamba tersebut
memiliki amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan
menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya
seperti itu.”
Dalam riwayat lainnya, ”Kemudian zakat akan
(diperhitungkan) seperti itu. Kemudian amalan lainnya akan dihisab
seperti itu pula.” (HR. Abu Daud no. 864, Ahmad 2: 425, Hakim 1: 262,
Baihaqi, 2: 386. Al Hakim mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih dan
tidak dikeluarkan oleh Bukhari dan Muslim, penilaian shahih ini
disepakati oleh Adz Dzahabi)
3- Perkara terakhir yang hilang dari manusia adalah shalat.
Dari Abu Umamah Al Bahili, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tali ikatan Islam akan putus seutas demi seutas. Setiap kali terputus,
manusia bergantung pada tali berikutnya. Yang paling awal terputus
adalah hukumnya, dan yang terakhir adalah shalat.” (HR. Ahmad 5: 251.
Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini jayyid)
Hadits ini jelas menyatakan bahwa ketika tali Islam yang pertama sudah
putus dalam diri seseorang, yaitu ia tidak berhukum pada hukum Islam, ia
masih bisa disebut Islam. Di sini Nabi tidak mengatakan bahwa ketika
tali pertama putus, maka kafirlah ia. Bahkan masih ada tali-tali yang
lain hingga yang terakhir adalah shalatnya.
Dari Zaid bin Tsabit, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Yang pertama kali diangkat dari diri seseorang adalah amanat dan yang
terakhir tersisa adalah shalat.” (HR. Al Hakim At Tirmidzi dan
disebutkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Al Jami’, 2: 353).
4- Shalat adalah akhir wasiat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha mengatakan bahwa di antara wasiat terakhir Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Jagalah shalat, jagalah shalat dan budak-budak kalian” (HR. Ahmad 6:
290. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih
dilihat dari jalur lainnya).
5- Allah memuji orang yang mengerjakan shalat.
Allah Ta’ala berfirman,
“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang
tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar
janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi. Dan ia menyuruh
keluarganya untuk shalat dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang
yang diridhai di sisi Rabbnya. ” (QS. Maryam: 54-55).
6- Allah mencela orang yang melalaikan dan malas-malasan dalam menunaikan shalat.
Allah Ta’ala berfirman,
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang
menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka
kelak akan menemui kesesatan.” (QS. Maryam: 59).
Dalam ayat lain disebutkan,
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan
membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka
berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan
manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.”
(QS. An Nisa’: 142).
7- Rukun Islam yang paling utama setelah dua kalimat syahadat adalah shalat.
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Islam dibangun atas lima perkara, yaitu : (1) bersaksi bahwa tidak ada
sesembahan yang benar untuk diibadahi kecuali Allah dan bersaksi bahwa
Muhammad adalah utusan-Nya, (2) mendirikan shalat, (3) menunaikan zakat,
(4) naik haji ke Baitullah (bagi yang mampu, -pen), (5) berpuasa di
bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari no. 8 dan Muslim no. 16)
8- Shalat
diwajibkan tanpa perantara Jibril ‘alaihis salam. Tetapi Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri yang langsung mendapatkan perintah
shalat ketika beliau melakukan Isra’ dan Mi’raj.
9- Awalnya
shalat diwajibkan sebanyak 50 shalat. Ini menunjukkan bahwa Allah amat
menyukai ibadah shalat tersebut. Kemudian Allah memperingan bagi
hamba-Nya hingga menjadi 5 waktu dalam sehari semalam. Akan tetapi,
tetap saja shalat tersebut dihitung dalam timbangan sebanyak 50 shalat,
walaupun dalam amalan hanyalah 5 waktu. Ini sudah menunjukkan mulianya
kedudukan shalat.
10- Allah membuka amalan seorang muslim dengan
shalat dan mengakhirinya pula dengan shalat. Ini juga yang menunjukkan
ditekankannya amalan shalat.
Allah Ta’ala berfirman,
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang
yang khusyu’ dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari
(perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang
menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali
terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka
sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa. Barangsiapa mencari
yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.
Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan
janjinya. Dan orang-orang yang memelihara shalatnya.” (QS. Al Mu’minun:
1-9).
11- Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam dan umatnya untuk memerintahkan keluarga mereka supaya
menunaikan shalat.
Allah Ta’ala berfirman,
“Dan perintahkanlah
kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam
mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi
rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang
bertakwa.” (QS. Thaha: 132).
12- Semenjak anak-anak sudah
diperintahkan shalat dan boleh dipukul jika tidak shalat pada waktu
berumur 10 tahun. Perintah shalat ini tidak ditemukan pada amalan
lainnya, sekaligus hal ini menunjukkan mulianya ibadah shalat.
Dari
Amr bin Syu’aib, dari bapaknya dari kakeknya radhiyallahu ‘anhu, beliau
meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Perintahkan anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka
berumur 7 tahun. Pukul mereka jika tidak mengerjakannya ketika mereka
berumur 10 tahun. Pisahkanlah tempat-tempat tidur mereka“. (HR. Abu Daud
no. 495. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih).
13- Siapa yang tertidur atau lupa dari shalat, maka hendaklah ia
mengqodhonya. Ini sudah menunjukkan kemuliaan shalat lima waktu karena
mesti diganti.
Dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang lupa shalat, hendaklah ia shalat ketika ia ingat.
Tidak ada kewajiban baginya selain itu.” (HR. Bukhari no. 597 dan Muslim
no. 684).
Dalam riwayat Muslim disebutkan,
“Barangsiapa yang
lupa shalat atau tertidur, maka tebusannya adalah ia shalat ketika ia
ingat.” (HR. Muslim no. 684). Dimisalkan dengan orang yang tertidur
adalah orang yang pingsan selamat tiga hari atau kurang dari itu, maka
ia mesti mengqodho shalatnya. Namun jika sudah lebih dari tiga hari,
maka tidak ada qodho karena sudah semisal dengan orang gila. Baca
artikel Shalat bagi Orang yang Pingsan.
Hanya Allah yang memberi taufik.
Referensi:
Shalatul Mu’min, Syaikh Dr. Sa’id bin ‘Abi Wahf Al Qohthoni, terbitan Maktabah Malik Fahd, cetakan ketiga, tahun 1431 H.
—
Oleh Akhukum fillah: Muhammad Abduh Tuasikal
Disusun di Warak, Panggang, Gunungkidul, @ Pesantren Darush Sholihin, 8 Safar 1435 H, 12: 03 AM
berbagi...itulah yang akan menjadi titik singgung antara kita...kita bisa akrab bahkan saling memusuhi, sebab tidak semua berbagi akan menjadikan pihak-pihak tertentu menjadi kawan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
INILAH SEJARAH YANG TIDAK BOLEH DILUPAKAN OLEH KITA SEMUA
INILAH SEJARAH YANG TIDAK BOLEH DILUPAKAN OLEH KITA SEMUA Tgl 31 Oktober 1948 : Muso dieksekusi di Desa Niten Kecamatan Sumorejo Kabupaten ...
-
REFRESHING PEKALONGAN TEMPO DOELOE DIMANA AKU SAAT ITU? Loji Terminal Bis Alun-alun Pasar Anyar Kauman
-
Reiki sesungguhnya adalah suatu harmonisasi dan konsep penyatuan dengan Alam Semesta. Menguasai Reiki sama halnya Anda telah menguasai ...
-
Lima julukan nabi Ibrahim AS : 1. Khalilullah artinya : kekasih Allah, karena nabi Ibrahim AS selalu mengutamakan perintah-perintah lain...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar