Senin, 27 Desember 2021

YANG HABIS, YANG TERSISA


YANG HABIS, YANG TERSISA


Mulai ketemu alasan kenapa sebagian pengurus masjid lebih senang menghabiskan dananya untuk asset fisik, ketimbang habis dibagi ke ummat, seperti sembako atau menyediakan makan di masjid. Karena asset fisik ini bisa dilihat, dipandang-pandangi, dikagum-kagumi, dan dianggap cuma ngubah uang masjid jadi barang.


Bagitu juga dengan kebanyakan kaum muslimin, semangat sekali wakaf tanah, semangat bangun madrasah, tetapi ketika bicara gaji ustadz, gaji pengajar, makan santri, dirinya mendadak pelit. Entah kenapa. Akhirnya gedung-gedung entitas dakwah nganggur gak ada program, karena manusianya habis.


Ada cacat berfikir pada konsep belanja anggaran dakwah. Pembelanjaan yang dirasa tepat itu hanya apabila uang jadi gedung, jadi menara, jadi marmer, jadi asset bergerak yang bisa dipamer-pamer. Sementara belanja yang habis, operational expenditure, opex, seperti upah takmir, bagi beras ke dhuafa, bayarin kontrakan saudara kita yang di PHK, gak dianggap tepat dan strategis.


Akhirnya ambulance masjid dipamer-pamer di halaman masjid, tapi gak ada supirnya, karena gak ada post gaji dedicated supir. Apalagi bicara bensin operasional, jauh lah. Gak ada anggarannya. Kalo ada jenazah, tetap saja keluarga harus bayar.


Akhirnya Rumah Quran gagah berdiri, samping masjid, grand openingnya heboh, gurunya gak ada, andai kata ada, santri nya kurang gizi, nyediain makannya gak mau, ngasih opex untuk Rumah Quran nya itungan. Pelit banget.


Padahal yang habis itulah yang tersisa nanti di akhirat.


Simak hadist cukup panjang berikut ini, baca perlahan, semoga ada keinsyafan di hati.


*


"Ketika Sayyidah Aisyah ra menghidangkan makanan kesukaan Rasulullah yaitu paha domba (kambing). Rasulullah bertanya : "Wahai Aisyah, apakah sudah engkau berikan kepada Abu Hurairah tetangga kita ? Aisyah menjawab: "Sudah ya Rasulullah."


Kemudian Rasulullah bertanya lagi:

"Bagaimana dengan Ummu Ayman?" Aisyah kembali menjawab: "Sudah ya Rasulullah." Kemudian Rasulullah bertanya lagi tentang tetangga-tetangganya yang lain, adakah sudah di beri masakan tersebut, sampai Aisyah merasa penat menjawab pertanyaan-pertanyaan Rasulullah."


Sampai Aisyah menegaskan kalau semua makanan sudah habis dibagikan kepada tetangga. Yang tersisa hanya beberapa potong daging untuk disantap Rasulullah dan Aisyah.


"Aisyah kemudian menjawab:

"Sudah habis ku berikan, Ya Rasulullah ... Yang tinggal apa yang ada di depan kita saat ini ..." ujar Aisyah.


Mendengar jawaban sang istri, Rasulullah lantas tersenyum dan mengatakan kalimat singkat namun mendalam.


"Engkau salah Aisyah, yang habis adalah apa yang kita makan ini dan yang kekal adalah apa yang kita sedekahkan." (HR. At-Tirmidzi)


*


"Yang habis adalah yang kita makan ini, yang tersisa apa yang kita sedekahkan." Ini harusnya jadi cara berfikir mendalam.


Maka tenang saja, beras yang kita bagi ke dhuafa disekitaran wilayah masjid, itulah nanti yang tersisa di akhirat. Saldonya di akhirat. Pasti dilipatgandakan Allah. Gak akan hilang.


Maka rileks saja, makan-makan yang disediakan ke ummat, itulah yang nanti tersisa di akhirat, menumpuk disana. Gak akan hilang kok Pak, Bu. Maka ramailah masjid. Makmurlah masjid.


Sedangkan marmer insyaAllah bernilai wakaf, ketika dipakai terus oleh ummat. Kalo masjidnya sepi, kan kasihan marmer wakafnya, gak jalan jariyah wakafnya.


Makadari itu, cukup-cukuplah kita jadi pemuja-muja bangunan, pemuja-muja keindahan kubah, pemuja-muja tingginya menara, namun masjid sepi program.


Banyak juga masjid yang megah dan bagus, programnya bagus juga. Ini baru top. An Namirah Lamongan, Izzatul Islam Bekasi. TOP. Masjid bagus, program gak malu-maluin.


Jangan sampai kita larut ke budaya Fir'aun, bikin bangunan tinggi piramid, mengkilap pualam, berlekuk harta benda kemewahan didalam chamber nya, tapi hanya untuk kuburan.


Lalu apa bedanya dengan bangunan yang dibangun megah, tetapi gak ada pelayanannya untuk ummat? Gak menjawab kelaparan, gak menjawab kebutuhan pendidikan masyarakat, gedung megah yang sepi, kan jadi mirip sama gaya-gayanya Fir'aun.


*


Ini foto salah satu entitas dakwah yang ada di Indonesia, Balai Saji. Saya bukan pengurusnya, jadi cuma nyeritain aja. Founder nya Kak Nirwana Tawil 


Ini foto Balai Saji tiga, deket terminal Batu Ampar Balikpapan. Dipadati oleh saudara kita yang lemah dan membutuhkan bantuan. Maka Balai Saji nya ramai banget dan dramatis di titik ini.


Tempatnya sederhana, konon ruko sewa, kursi makannya plastik, mejanya kayu biasa, sederhana, gak banyak habis untuk perkakas perkakas yang gak perlu.


Piringnya melamin, gelasnya melamin, sederhana, kontainer minumnya plastik, disajikan di panci-panci cantik sederhana. Udah gitu aja. Gak akrobat macem-macem.


Tapi menu makan jangan ditanya. Menu makan tiga macem, lauk hewani, lauk nabati, sayur mayur, ada es sirup, kadang malah ada susu segar.


Menurut saya secara objektif, ini waras ya, Balai Saji ini gak pusing di bangunan, gak pusing di hiasan, gak pusing di ornamen aneh-aneh, tapi fokus pada menu yang memang fundamental, karena makanan itulah yang di makan.


Semua boleh makan, itu slogannya, valuenya. Maka kalo ada yang datang, mereka welcome, mereka orang-orang Balai Saji gak pernah memandang curiga, mau bolak balik dua kali ya monggo.


Semua boleh bungkus bawa pulang, itu juga motto mereka. Kalo Anda datang ke Balai Saji bawa Alphard, Anda tetap boleh makan, boleh bungkus, mau kemeja Anda jutaan rupiah, tetap Anda boleh makan. Bungkus boleh.


Mereka orang-orang Balai Saji gak pernah curiga, khawatir, sayang-sayang menu, gak ada itu di benak mereka. Jebrat jebret untuk ummat. Makanya setiap dhuafa yang datang, nyaman, senang, gak ngerasa harga dirinya di injak-injak.


*


Saya rasa begitu ya, kita ini mau bangun Masjid, bukan bangun Piramid. Tolong dibedakan. DNA Qorun tukang koleksi harta benda itu tolong dibuang jauh-jauh dalam mengelola masjid. Habiskan anggarannya pak, habiskan untuk ummat, realisasikan itu kas masjid baik-baik. Ummat nunggu peran masjid. Muliakan kehidupan para Ahli Quran.


Alirkan anggaran ke para anak-anak muda sholih hafidz Quran, jadikan Imam tetap masjid.


Alirkan anggaran ke para takmir pengelola Baitul Maal, rekrut eks bank, gaji, karyakan di Masjid. Mereka ngumpulin uang untuk riba bisa kok, apalagi ngumpulin ziswaf, pasti lebih baik.


Alirkan anggaran ke perawatan masjid. AC itu freonnya tolong diperhatikan. Cleaning Service itu tolong yang dedicated, jangan yang musiman. Malu sama tempat dugem maksiyat, lebih bersih dari masjid.


Alirkan anggaran secara imbang pada inftastruktur dan operasional, pada capex dan opex, pada mobil dan bensinya, pada mobil dan supirnya, pada AC dan isi ulang freonnya.


Semoga difahami ya,

Yang habis itulah, yang tersisa disana.


URS - Pengasuh Masjid BerkahBOX


STRATEGI GLOBAL PENGHANCURAN AJARAN ISLAM DI INDONESIA MELALUI ISLAM NUSANTARA


IrJend Pol Dwi Purwanto:
Artikel yg bagus dibaca untuk memahami Kondisi Global dan Indonesia sekarang perlu bersabar panjang
ARTIKEL ILMIAH

STRATEGI GLOBAL PENGHANCURAN AJARAN ISLAM DI INDONESIA MELALUI ISLAM NUSANTARA
Pada tahun 2004, Daniel Pipes, pendiri Middle East Forum yang juga dikenal sebagai dalang gerakan Islamophobia menulis sebuah artikel berjudul :
“Rand Corporation and Fixing Islam”.
Dalam tulisannya tersebut, Pipes mengaku senang. Harapannya untuk memodifikasi Islam berhasil diterjemahkan dalam sebuah strategi oleh peneliti Rand Corporation, Cheryl Benard.
Oleh Benard, misi ini ia sebut dengan istilah Religious Building, upaya untuk membangun agama Islam alternatif.
Benard mengakui bahwa misi ini sangat berbahaya dan kompleks, jauh lebih menakutkan dibanding misi nation building.
Sedangkan Pipes, meng analogikan misi ini sebagai upaya untuk masuk ke dalam wilayah yang belum terpetakan.
“Ini adalah sesuatu yang belum pernah dicoba sebelumnya,” tulisnya.
Sebelumnya, Cheryl Benard, yang berdarah Yahudi ini pernah mencetuskan ide untuk mengubah Islam menjadi agama yang pasif dan tunduk kepada Pemerintah AS.
Serangkaian strategi pun dirancang dan dituliskan.
Ia memaparkan konsepnya itu dalam buku berjudul
“Civil Democratic Islam: Partners, Resources, and Strategies.”
Mereka ingin mengubah Islam, karena ajarannya yang murni tidak akan mengizinkan non-Muslim mengendalikan umat Islam, sumber daya mereka, tanah mereka, atau kekayaan mereka.
Bagi mereka ini adalah masalah besar.
Gayung bersambut. Presiden George W. Bush Jr menyambut strategi tersebut.
Khilafah menjadi salah satu ajaran dalam Islam yang mereka hantam.
Dalam sebuah pidatonya pada bulan September 2006, Bush mengungkap kan:
“Mereka berharap untuk membangun utopia politik kekerasan di Timur Tengah, yang mereka sebut Khilafah.. Khilafah ini akan menjadi kekaisaran Islam totaliter yang mencakup semua wilayah Muslim, baik saat ini maupun di masa lalu, membentang dari Eropa ke Afrika Utara, Timur Tengah, hingga Asia Tenggara…”
Tak hanya itu, dalam pidato yang sama, Bush pun bersumpah, tak akan membiarkan khilafah tegak.
“Saya tidak akan membiarkan hal ini terjadi. Dan tidak ada seorangpun Presiden Amerika di masa depan yang akan membiarkannya juga.”
Jika AS mampu mencegah pembentukan kekhalifahan, mengontrol minyak dan sumber daya energi lainnya di dunia Islam, maka, akibatnya, mereka akan memiliki kekuatan untuk memaksakan kebijakannya di seluruh dunia yang bergantung pada minyak tersebut.
Misi yang dicanangkan oleh Benard adalah bagian dari program perang melawan teror, sebuah perang yang menurut Presiden George W. Bush dan Menteri Luar Negeri saat itu, Colin Powell, identik dengan Perang Salib.
“Perang salib ini, perang melawan terorisme ini akan memakan waktu cukup lama.
Dan rakyat Amerika harus bersabar. Saya akan bersabar,” kata Bush dalam pidatonya tahun 2001.
Pada tahun 2004, dalam percakapannya dengan presiden Pakistan saat itu, Pervez Musharraf, Powell mengatakan, “Saya memanggil Presiden Musharraf dan berkata: ‘Kami butuh jawaban Anda sekarang. Kami membutuhkan Anda sebagai bagian dari kampanye ini, perang salib ini.’”
Islam ala Rand Corp
Pertanyaannya, bisakah Amerika meyakinkan kaum Muslimin di seluruh dunia untuk menerima “Islam ala Rand” ini? Tidak. Rand Corporation pun telah mengakui hal ini.
Mereka meyakini bahwa umat Islam telah kehilangan kepercayaan kepada Amerika. AS kalah dalam perang gagasan di dunia Islam, gagal mempromosikan kebijakannya kepada umat Islam yang waspada terhadap niat dan kemunafikan Amerika, menurut penasehat Pentagon.
Maka dari itu, Rand Corp menyatakan bahwa dalam program ini tangan Amerika harus disembunyikan. Sementara, boneka Muslim yang dipilih dengan hati-hati harus berada di garis depan untuk mengantarkan Islam versi baru ini.
Lantas siapa yang akan menjadi boneka dalam Islam ala Rand Corp?
Bagi mereka, mitra ideal untuk menjalankan pekerjaan ini adalah Muslim dari ‘dalam’ komunitas umat Islam yang akan bekerja untuk kepentingan Amerika. Rand melabeli mereka sebagai kaum ‘modernis/moderat’.
Ciri dari kelompok modernis ini, menurut Benard, adalah keinginan untuk “memodernkan dan mereformasi Islam, agar sejalan dengan zaman.”
Lalu, bagaimana mereka mampu menjalankan misi dari pemerintah AS tersebut?
Pertama, Rand merekomendasikan agar Muslim yang memahami Islam sejati dan ingin menerapkan Syariat Islam disingkirkan, dengan me-labeli nya sebagai fundamentalis dan ekstremis, pengecut dan pengacau.
Rand memberi saran kepada Amerika untuk mendiskreditkan dan menghina para pengikut Islam sejati.
Setelah menyingkirkan kelompok “fundamentalis”, AS akan mengangkat kaum modernis sebagai role model dan pemimpin Islam. Mereka memberikan dukungan kepada kaum modernis, apapun yang mereka minta, antara lain dengan mengontrol sistem pendidikan, pendanaan, liputan media, sehingga kaum modernis bisa menyingkirkan halangan yang menghambat dominasi Amerika.
RAND menyarankan:
Buat role model dan para pemimpin (dari kalangan modernis)
Mereka harus dipelihara dan ditampilkan secara publik sebagai wajah Islam kontemporer …
Modernis yang berisiko menghadapi persekusi (karena penodaan dan pengkhianatan mereka) harus dibangun (citranya) sebagai pemimpin hak-hak sipil yang pemberani. Publikasikan dan distribusikan karya mereka dengan dukungan biaya. Dorong mereka menulis untuk masyarakat dan para pemuda.
Perkenalkan pandangan mereka ke dalam kurikulum pendidikan Islam
Beri mereka panggung di publik. Buat pendapat dan penilaian mereka tentang pertanyaan mendasar dari penafsiran agama tersedia bagi masyarakat, dalam persaingan dengan para fundamentalis dan tradisionalis, yang memiliki website, penerbitan, sekolah, institut, dan banyak kendaraan lain untuk menyebarkan pandangan mereka.”
Untuk strategi jangka panjang, Rand menyarankan agar para boneka modernis ini mampu membuat para pemuda Islam memeluk sekularisme, bangga dengan sejarah non-Islam dan pra-Islam, melalui kurikulum sekolah dan media lainnya.
Dengan demikian, konsep mengenai Syariat, jihad, dan khilafah yang benar akan rusak dalam pikiran para pemuda Islam, bahkan membuat mereka benci dan menjauhinya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Rand juga menyarankan agar pemerintah AS mendukung pengembangan ormas yang bisa dimanfaatkan.
Generasi Muslim berikutnya dapat dipengaruhi jika pesan Islam demokratis bisa dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah dan media publik di negara-negara yang bersangkutan …
Posisikan sekularisme dan modernisme sebagai pilihan “tandingan” untuk para pemuda Islam yang tidak puas.
Fasilitasi dan dorong kesadaran akan sejarah dan budaya pra-Islam dan non-Islam mereka, di media dan kurikulum negara-negara terkait. Bantu pengembangan organisasi kemasyarakatan yang independen, untuk mempromosikan budaya sipil.
Islam Nusantara?
Jika kita lihat di Indonesia, semua strategi tersebut sudah dan sedang diterapkan.
Tapi, apakah masih ada strategi lain? Ya, tentu ada. Rand juga merekomendasikan perpecahan di dunia Islam dengan menciptakan Islam versi nasionalistik negara tertentu.
“Kembangkan Islam Barat, Islam Jerman, Islam AS, dan lainnya.
Hal ini membutuhkan pemahaman yang lebih baik tentang komposisi, praktek dan pemikiran yang berkembang di dalam komunitas-komunitas ini. Bantu dalam memunculkan, mengekspresikan, dan “mengkodifikasi” pandangan mereka.”
Tiga belas tahun berikutnya, tepatnya bulan Maret 2016, strategi penerapannya di Asia Tenggara kembali digodok di Semarang. Beberapa pakar diundang untuk merumuskannya. Pesertanya dari Indonesia, Australia, Singapura, Vietnam, Malaysia, Thailand, hingga Filipina. Dari Indonesia, hadir Wahid Institute dan Ma’arif Institute
Rekomendasi dari forum tersebut dituangkan dalam sebuah laporan berjudul “Counter-Narratives for Countering Violent Extremism (CVE) in South East Asia”yang dirilis oleh Hedayah Center, lembaga think tank yang berbasis di Uni Emirat Arab yang lahir atas inisiatif sebuah forum global pimpinan Inggris. Laporan tersebut merekomendasikan tiga ajaran dalam Islam yang harus dimodifikasi, yaitu khilafah, jihad, dan al-wala’ wal-bara’.
Modifikasi ajaran Islam tidak hanya dilakukan dengan mengubah definisi. AS juga menyarankan agar penggunaan beberapa istilah-istilah Islami mulai dihindari, seperti jihad, syariah, dan ummah, sebagaimana yang ditulis dalam laporan yang
dirilis Dewan Penasihat Keamanan Dalam Negeri AS pada tahun 2016.
Selain itu, rekomendasi lainnya adalah dengan mengembangkan Islam dalam konteks lokal. Islam Indonesia, bukan Islam di Indonesia.
Narasi yang lebih dikedepankan adalah narasi toleransi dan pluralisme, dan bahwa Islam juga sama dengan agama-agama yang lain.
Untuk membangun identitas Islam lokal tersebut, antara lain dengan mengembangkan materi khutbah dengan konteks lokal yang mengedepankan tema-tema toleransi, perdamaian, hak perempuan, dan seterusnya.
Rekomendasi lebih detail dirilis pada bulan Agustus 2016 dengan judul “Undermining Violent Extremist Narratives in South East Asia: A How To Guide”. Laporan tersebut berisi panduan yang lebih praktis dalam mengimplementasikan strategi di atas. Sasaran utama dari proyek ini adalah pemuda dan wanita.
Agar pesan-pesan dan narasi tersebar lebih efektif, mereka menyarankan penggunaan tokoh agama yang bisa digalang untuk menyebarkan Islam alternatif ini. Untuk medianya penyebarannya, dilakukan mulai dengan menggunakan media sosial, televisi, film, radio, media cetak, komik, buku, hingga kegiatan-kegiatan diskusi.
Skenario Islamofobia
Terakhir, sebagai tambahan informasi, dalam bukunya yang berjudul “Islamophobia and the Politics of Empire”, Prof. Deepa Kumar menjelaskan tentang dua skenario Islamofobia yang, menurutnya, berakar dari narasi Paus Urbanus pada saat Perang Salib.
Saat itu, Paus membangun narasi yang menggambarkan Islam dan Nabi Muhammad SAW dengan begitu buruk. Hal ini dilakukan untuk memobilisir warga Eropa agar mau melakukan perang Salib dan untuk mencegah mereka dari masuk Islam.
Kumar menjelaskannya dengan istilah Islamophobia konservatif dan Islamophobia liberal.
Istilah Islamophobia konservatif mungkin cukup familiar bagi kita. Ialah mereka yang memandang bahwa Islam secara instrinsik adalah agama yang buruk, musuh bagi kemodernan, kebebasan, dan semacamnya.
Sementara Islamophobia liberal, jelas Kumar, dilabelkan kepada mereka yang muncul dalam retorika lebih lembut. Meski sebenarnya tidak kalah jahat. Mereka membagi adanya “Good Muslims” dan “Bad Muslims”. “Good Muslims” adalah umat Islam yang mau bekerja untuk Barat.
Kumar menganalogikan pendekatan Islamofobia liberal sebagai “penjajahan berbulu domba”.
Jadi, jika hari ini kita mendapati begitu banyak fenomena industri kebencian pada Islam dan ajarannya, dengan berbagai tingkatannya, tidak perlu heran. Ada sebuah skenario global yang sangat besar dengan dana milyaran dollar yang saat ini sedang dijalankan, sebagai tindak lanjut dari kebencian ratusan tahun yang bermula dari Perang Salib di masa lalu.
KOMENTAR
Artikel yg sangat bagus, saluut dapat bacaan yg sangat ilmiah ini.
Kita makin sadar skenario global dari Rezim ini untuk menghancurkan ajaran islam melalui agama baru Islam Nusantara yg didukung oleh para penghianat pribumi.
Tugu Titik Nol Inus yang diresmikan, nantinya akan jadi arah kiblat shalat dan hajinya penganut agama Inus.
Tunggu saja Allah Swt tidak tidur..
_IrJend Pol Dwi Purwanto_
Iki bagus, ... bisa disebarkan ke teman2 Intelektual Muslim ..

Jumat, 26 November 2021

Reuni Pembuat Bencana

 
Dalam perjalanan SD hingga kuliah, bisa dipastikan kita punya teman akrab. Apalagi saat reuni, bisa jadi sebab teringat kenangan masa lalu dan melupakan masa kini. Dan keakraban bisa berlanjut karna lama tidak jumpa.

Namun keakrban saat reuni bisa jadi bencana jika anda sedang hidup di negri ini, jika ternyata teman lama kita seorang aktivis JI atau kegiatan yang dianggap menjadi ancaman negara. Dari yang sebelumnya tidak tahu kabar sejak lama, saat bertemu beda aktivitas namun tidak menjadi pembahasan.

Terjadi interaksi kekraban lainnya dari pergi bersama, saling bantu keuangan, saling traktir makan dan lain sebagainya.

Kita tidak tahu kalau teman kita sedang dikuntit oleh aparan densus, maka menjadilah kita tertuduh dengan berbagai dalil hukum.

Rabu, 29 September 2021

Nadharku Pi Network

Bismillah

Semoga di Ijabah

Ambil 500 pi

harga 1 oi 10.000.000

hasil 5.000.000.000

sumbang 3 masjid 300.000.000

beli rumah 2.000.000.000

bayar hutang 200.000.000

haji abah umi 150.000.000

nikah fiki 200.000.000

mobil 700.000.000

3 motor pcx 150.000.000

SISA 1.300.000.000


Aamiin....aamiin.....aamiin...ya Rabb















Revolusi Crypto Currency

Slogan revolusi crypto currency akan terjadi, keuangan secara global untuk membangun dan meningkatkan ekonomi akan berubah dan beralih perlahan-lahan ke digital currency. Ditunjang dengan hadirnya alam semesta baru di dunia Meta penggunaan mata uang crypto menjadi bagian dari interaksi sosial di metaverse.

Selasa, 19 Januari 2021

Sebuah Catatan tentang Kolonialisme dan Imperialisme

Satu:
Tumbu ketemu tutup. Sang Tumbu telah berhasil membuat citra Islam dekil, kumuh, primitif, teroris, biadab melalui media-media publik dari film hingga sejarah. Dan ini berlangsung sudah ratusan tahun, maka pantas saja sudah bisa menuai hasil. Hal itu semua tidak lain untuk memutar balikkan sejarah dimana harus dicari aktor pengganti agar umat manusia tidak berlama-lama dalam nostalgia mengingat kekejaman penjajahan yang dilakukan eropa dan barat dalam peran nyata sebagai kolonialisme dan imperialisme.

dua :
Diawal sejarah bagaimana cara mencari peran pengganti agar Eropa dan barat tidak disalahkan serta tidak dianggap sebagai teroris kolonialis, imperalis tulen. Telah disiapkan para orientalis untuk melihat dan lalu mengambil poin-poin penting untuk dijadikan sisi kelemahan yang akan ditebar sebagai argumen ...

tiga :
Scenarionya gini, peperangan itu menyisakan rasa sakit, bagaimana cara agar rasa sakit itu tidak berlama-lama, maka harus ada cara agar luka tidak semakin menganga agar tidak semakin dibenci. Maka harus ada korban sebagai pemeran pengganti, harus ada media dan marketing yang menutupi. Diantara media dibuatlah film-film the best yang memukau, walau penuh fiksi tapi selalu diselipi, cerita tentang kemunduran jazirah arab, kekumuhan hingga kebiadaban. Kemudian dilahirkan ke dunia nyata bahwa orang-orang dari sanalah penghasil teroris yang lebih berbahaya dari perang, lebih berbahaya dari kolonialisme dan imperialisme yang pernah dilakukan eropa dan barat. Diantara marketing, munculah pendapat, opini yang dikemas bukan keluar dari mulut non muslim, bahkan bukan dari kata-kata muslim biasa. Harus dari orang terpadang baik titelnya maupun jabatan serta posisnya. Setidaknya harus ada dari seorang tokoh yang ahli dalam agamanya namun digunakan untuk menyerang agamanya sendiri, (bingung kan?).  Itulah yang disebut liberalis yang orientalis, memperdalam agama untuk mencari yang dianggap bisa dijadikan titik lemah untuk ‘marketing’ agar pengikutnya ragu dengan ajaran agamanya.

tambahan :

tampil sebagau kyai, ulama, cendekiawan...dll


empat:
Uniknya menjadi muslim, bsia mengetahui agama-agama lain yang dari awal membawa kebenaran namun banyak ditemukan ditengah jelan diselewengakn oleh pengikutnya. Dan bagi seorang muslim banyak kritikan-kritikan yang ingin menunjukan bahwa ada point-point kelemahan dalam agama, namun justru karna keterbukaannyalah ditemukan pula jawaban-jawaban atau bantahan atas kritikan tesebut. Dengan kata lain telah ditemukan jawaban yang lebih benar.

SEKELEBAT RENUNGAN DARI DUNIA ASSET DIGITAL CRYPTOCURRENCY

SEKELEBAT RENUNGAN DARI DUNIA ASSET DIGITAL CRYPTOCURRENCY


1. Pada tahun 2009, ketika Bitcoin pertama kali dirilis, 50 koin dapat ditambang secara gratis setiap 10 menit.  Kebanyakan orang menganggapnya itu tidak berharga , sampah dan scam. 

Sekarang satu Bitcoin adalah lebih dari $ 49.000.  

Nyesel ?? Pasti nyesel....😆


2. Ketika Litecoin dirilis pada tahun 2011, 100 koin LTC dapat ditambang secara gratis setiap hari.  Kebanyakan orang berpikir itu masih tidak berharga. 

Akibatnya, satu Litecoin di atas $166.  

Anda sesak nafas ?? Pasti itu..🤭


3. Ketika Ethereum pertama kali dirilis pada tahun 2014, 30 Koin ETH dapat ditambang secara gratis setiap hari.  Kebanyakan orang masih percaya bahwa itu tidak berharga, scam dan blaa blaa blaa...

Sekarang satu Ethereum bernilai lebih dari $ 4000

Nyesek ?? Pasti nyesek banget donk... 😎👍


Dan sekarang ada Koin crypto Pi network yang masih bisa ditambang gratis dan sebentar lagi mau luncur mainnet di akhir tahun ini..

Akankah anda menyia-nyiakan kembali kesempatan besar ini ?? 🤔

Selamat datang di dunia cryptocurrency yang cerah bersama Pi Network !!

Istri-istri Rasulullah

 erikut nama-nama istri Rasulullah ﷺ‎, usia mereka dinikahi, usia Rasul menikahi, statusnya, kondisinya, serta alasan mengapa Rasul menikahinya.

1. Nama : Khadijah
Status : 2 kali Janda.
Usia dinikahi : 40 tahun.
Usia Rasul : 25 tahun.
Kondisinya : Pengusaha, keturunan bangsawan, memiliki 4 anak dari pernikahan sebelumnya, memiliki 6 anak dari Rasulullah.
Alasan dinikahi : Petunjuk Allah, karena dia adalah wanita tulus mendukung dakwah Nabi.
2. Nama : Aisyah رضي الله عنه.
Status : Gadis.
Usia dinikahi : 11 tahun (tetapi tinggal serumah dengan Nabi setelah usia 19 tahun).
Usia Rasul : 52 tahun
Kondisinya : Cantik, cerdas, putri Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Alasannya : Petunjuk Allah (lewat mimpinya 3 malam berturut-turut).
Hikmahnya : Rasulullah ﷺ‎ mengajarkan tentang kewanita'an kepada Aisyah agar disampaikan kepada para umatnya kelak. Aisyah banyak meriwayatkan hadits dari Rasulullah ﷺ‎ yang disampaikan pada umat.
3. Nama : Saudah binti Zum'ah.
Status : Janda.
Usia dinikahi : 70 tahun.
Usia Rasul : 52 tahun.
Kondisi : Wanita kulit hitam, janda dari sahabat Nabi yang menjadi perisai Nabi sa'at perang. Memilih 12 anak dari pernikahan dengan suami pertama.
Alasannya : Menjaga keimanan Saudah dari gangguan kaum musyrikin.
4. Nama : Zainab binti Jahsy.
Status : Janda.
Usia dinikahi : 45 tahun.
Usia Rasul : 56 tahun.
Kondisi : Mantan zaid bin Haritsah.
Alasan : Perintah Allah bahwa pernikahan harus sekufu, Zainab adalah mantan istri anak angkatnya Rasulullah ﷺ‎. Sekaligus menginformasikan bahwa anak angkat tidak bisa dijadikan anak kandung secara nasab. Maka istrinya tetap bukan mahrom untuk ayah angkatnya. Jadi boleh dinikahi.
5. Nama : Ummu Salamah.
Status : Janda.
Usia dinikahi : 62 tahun.
Usia Rasul : 56 tahun.
Kondisi : Putri bibi Nabi, seorang janda yang pandai berpidato dan mengajar.
Alasan : Perintah Allah untuk membantu dakwah Nabi.
6. Nama : Ummu Habibah.
Status : Janda.
Usia dinikahi : 47 tahun.
Usia Nabi : 57 tahun.
Kondisi : Mantan istri Ubaidillah bin Jahsy, cerai karena suaminya pindah agama menjadi nashrani.
Alasan : Untuk Menjaga keimanan Ummu Habibah agar tidak murtad.
7. Nama : Juwairiyyah bin Al-harits.
Status : Janda.
Usia dinikahi : 65 tahun.
Usia Nabi : 57 tahun.
Kondisi : Tawanan perang yang dinikahi oleh Rasulullah ﷺ‎, tidak memiliki sanak saudara, dan memiliki 17 anak dari pernikahan yang pertama.
Alasan : Petunjuk Allah, memerdekakan perbudakan dan pembebasan dari tawanan perang dan menjaga ketauhidan.
8. Nama : Shafiyah binti hayyi.
Status : 2 kali janda.
Usia dinikahi : 53 tahun.
Usia Nabi : 58 tahun.
Kondisi : Wanita muslimah dari kalangan yahudi bani nadhir, memiliki 10 anak dari pernikahan sebelumnya.
Alasan : Rasulullah ﷺ‎ menjaga keimanan shafiyyah dari boikot orang yahudi.
9. Nama : Maimunah binti al-harits.
Status : Janda.
Usia dinikahi : 63 tahun.
Usia Nabi : 58 tahun.
Kondisi : Mantan istri Abu Ruham bin Abdul Uzza
Alasan : Istri Rasulullah dari kalangan yahudi bani kinanah. Menikah dengan Rasulullah adalah untuk menjaga dan mengembangkan dakwah di kalangan bani nadhir.
10. Nama : Zainab binti Khuzaimah.
Status : Janda.
Usia dinikahi : 50 tahun.
Usia Nabi : 58 tahun.
Kondisi : Seorang janda yang banyak memelihara anak yatim dan orang yang lemah di rumahnya. Mendapat gelar ibu para masakin.
Alasan : Petunjuk Allah untuk bersama-sama menyantuni anak yatim dan orang lemah.
11. Nama : Mariyah Al-Qibtiyah.
Status : Gadis.
Usia dinikahi : 25 tahun.
Usia Nabi : 59 tahun.
Kondisi : Seorang budak yang dihadiahkan oleh raja muqauqis dari Mesir.
Alasan : Menikahi untuk memerdekakan dari kebudakan dan menjaga keimanan Mariyah.
12. Nama : Hafsah binti umar.
Status : Janda.
Usia dinikahi : 35 tahun.
Usia Nabi :61 tahun.
Kondisi : Putri sabahat Umar bin Khattab. Janda dari Khunais bin Huzafah yang meninggal karena perang uhud.
Alasan : Petunjuk Allah.
Hikmah : Hafsah adalah wanita pertama yang hafal Al-Qura'an. Dinikahi oleh Rasulullah agar bisa menjaga keotentikan Al-Qur'an.
Semoga hal ini menambah kecinta'an kita kepada keluarga Nab.
وَاللّٰهُ أعْلَم

TENTANG PI NETWORK


Pahami tentang PI NETWORK


1. Misi Pi adalah untuk melayani orang-orang biasa di 200+ negara di seluruh dunia. Dalam dua tahun terakhir, Pi telah berkembang pesat. Saat ini, ada 33juta+ pengguna aktif, dan sekitar 95.000+ pengguna baru bergabung setiap hari. Ini adalah proyek blockchain yang paling cepat berkembang dan terbesar di dunia, tiada duanya.


2. Popularitas Pi di google melebihi 1 miliar, sementara jumlah Bitcoin 770 juta, dan Ethereum hanya 226 juta; Pi di facebook, popularitas mencapai 208K melampaui Ethereum 162K.


3. Empat media sosial terbesar Facebook! Instagram, Twitter dan Youtube! Popularitas Pi Network semua menempati urutan teratas, dan akan terus berlanjut! Pi juga masuk daftar pencarian terpanas di WeChat (media sosial terbesar di China, biarpun pemerintahan china tidak mendukung cryptocurrency).  Bisa dikatakan Pi adalah proyek blockchain yang paling menarik perhatian dari segala kalangan di dunia saat ini, dan meningkat terus dari hari ke hari.


4. Kecepatan transaksi Pi jauh lebih cepat daripada Bitcoin dan Ethereum.  Hasil dari jaringan testnet, transaksi dapat diselesaikan dalam 3-5 detik. Setelah Mainnet Terbuka, kecepatan transaksi akan lebih cepat lagi, dan Bitcoin membutuhkan waktu sekitar 3-60 menit; Kecepatan transaksi Bitcoin & Ethereum lambat, macet, dan biaya transaksinya mahal, sedangkan biaya transaksi pi akan sangat rendah.


5. Saat ini, jumlah node Pi telah mencapai 400.000+, dan jumlah node aktif adalah 15.000+. Semua node ini adalah hasil partisipasi suka-rela dari 

Para pioneer diseluruh dunia, dan kesemua komputer ini dinyalakan non-stop 24/7 telah menelan bi


Bg yg belum Paham 


1. Cara mendaftar Pi network mining :

https://youtu.be/m1AP-hisrl0


2..cara mengaktifkan Security circle/ Lingkaran keamanan :

https://youtu.be/eBg40dx9IiA


3..Cara verifikasi Email pi network :

https://youtu.be/CvBfGa0_ivI


4..Cara verifikasi no hp pi network. :

https://youtu.be/CgKwRWySRXo


5.Cara membuat Wallet pi network :

https://youtu.be/4AC_6qqEOXQ

6..Cara menampilkan menu transfer pi network. :

https://youtu.be/wkWyLJNeIXQ


7. Cara transfer pi k seaama pioner :

https://youtu.be/TPvQTzCEerQ


8. Cara mempercepat menambang pi ;

https://youtu.be/ElEIIuzr8yU


==================================

Tambahan Pengetahuan


Perbedaan Centralized Exchange (CEX) dan Decentralized Exchange (DEX)


Jika kita mendengar kata “cryptocurency exchange”, mungkin yang terlintas di pikiran kita adalah “Indodax”, “Rekeningku”, “Binance” atau mungkin cryptocurrency exchange terkenal lainnya di luar sana. Tahukah anda bahwa tiga exchange yang saya sebutkan sebelumnya adalah exchange yang sifatnya tersentralisasi?


Di Serial Edukasi kali ini kita akan mengetahui lebih dalam mengenai perbedaan centralized exchange dan decentralized exchange.


Hal ini dikarenakan mungkin yang selama ini kita ketahui dan gunakan hanya satu jenis cryptocurrency exchange, padahal ada jenis lain yang mungkin bisa menjadi solusi yang sesuai dengan kebutuhan kita.


Mari kita bahas perbedaan dari centralized exchange dan decentralized exchange, sekaligus membahas kelebihan dan kekurangan dari dua jenis cryptocurrency exchange ini.


Centralized Exchange mungkin merupakan jenis cryptocurrency exchange yang paling populer dan paling banyak diketahui oleh hampir semua orang yang sudah terjun lebih dalam ke dunia cryptocurrency. Centralized exchange merupakan platform pertukaran/perdagangan cryptocurrency yang diatur oleh sebuah perusahaan organisasi pusat untuk memberikan sebuah tempat pertemuan orang-orang yang ingin saling menukarkan cryptocurrency-nya.


Biasanya centralized exchange menawarkan pertukaran mata uang kripto dari mata uang fiat-cryptocurrency atau cryptocurrency-cryptocurrency. Sesuai dengan namanya “centralized” yang berarti ada perusahaan organisasi pusat yang bertindak sebagai orang ketiga untuk menyimpan aset pengguna, mengatur aturan pertukaran, dan mengenakan biaya pertukaran.


Kelebihan CEX:


-Volume perdagangan lebih tinggi dibandingkan dengan DEX


-Likuiditas tinggi


-Perdagangan Fiat-cryptocurrency


-Fungsionalitas tinggi


Kekurangan CEX:


-Lebih rentan terhadap peretasan dibandingkan dengan DEX


-Di bawah peraturan pemerintah (dapat ditutup)


-Diatur secara terpusat


-Kemungkinan scam dari pihak ketiga 


Sementara itu decentralized exchange merupakan evolusi dari centralized exchange yang sudah sepenuhnya mengusung konsep dari blockchain, yaitu desentralisasi. Jenis exchange ini tidak bergantung pada perusahaan atau layanan untuk mengontrol aset para pengguna. Sebaliknya, perdagangan atau transaksi dikendalikan oleh proses otomatis yang dijalankan dengan kontrak pintar (smart contract). Perdagangan ini dikatakan sebagai peer-to-peer atau pengguna-pengguna.


Menggunakan teknologi blockchain, pertukaran desentralisasi dibangun untuk memastikan ada cara aman untuk melakukan pertukaran cryptocurrency tanpa diperlukannya bantuan pihak ketiga. Pada dasarnya platform bertindak sebagai layanan yang menghubungkan pesanan perdagangan satu sama lain untuk melayani pelanggan yang ingin bertukar cryptocurrency (koin maupun token).


Kelebihan DEX:


-Keamanan tinggi dari peretasan (node terdistribusi)


-Tidak dapat ditutup oleh pemerintah (sifat desentralisasi)


-Tidak ada perusahaan organisasi pusat


-Tidak ada penipuan dari pihak ketiga mana pun


Kekurangan DEX :


-Volume perdagangan lebih rendah dibandingkan dengan CEX


-Tidak memiliki likuiditas tinggi


-Saat ini hanya menawarkan perdagangan crypto-crypto


-Fungsionalitas terbatas


Jadi kesimpulannya adalah walaupun memiliki fungsi yang sama, yaitu untuk pertukaran cryptocurrency, kedua jenis cryptocurrency exchange ini memiki perbedaan yang sangat signifikan. Setelah melihat perbedaan centralized exchange dan decentralized exchange, serta kelebihan dan kekurangan dari keduanya, maka kita bisa mengetahui exchange mana yang ingin kita gunakan.

====================================

KODE UNDANGAN : budiutomolpkp

MENGAPA LAHIR ISLAMPHOBIA DAN TUDUHAN INTOLERANSI DI INDONESIA

MENGAPA LAHIR ISLAMPHOBIA DAN TUDUHAN INTOLERANSI DI INDONESIA
Bagaimana kita menjelaskan lahirnya Islam Phobia di Indonesia? Dan bagaimana tuduhan intoleransi dituduhkan pada kalangan Islam oleh kelompok sekuler? Jawabannya terdapat perbedaan cara berpikir dalam memahami demokrasi dan kehidupan bernegara.
Demokrasi lahir dari gagasan dasar Hak Asasi Manusia yang menempatkan kedaulatan tertinggi ditangan rakyat dan pengagungan pada kebebasan individual. Gagasan demokrasi yg lahir di Eropa telah berhasil memisahkan kehidupan privat dengan kehidupan publik dan antara agama dan negara. Berbeda dengan Politik Islam yg menempatkan Tauhid sebagai asas tertinggi dan menempatkan kedaulatan mutlak ditangan Alloh SWT. Dalam Islam tidak memisahkan ranah privat dan ranah publik dan Islam mengatur semua aspek kehidupan dari mulai tatacara beribadah, bermuamalah termasuk bernegara. Kebenaran dalam Islam tidak ditentukan zaman atau suara mayoritas, namun kebenaran syariat yang berlaku sepanjang waktu.
Titik perbedaan inilah yg memicu perbedaan pandangan dan bahkan benturan antara kalangan Islam dengan kalangan sekuler (yg sebenarnya mayoritas beragama Islam juga) terjadi. Gagasan penerapan syariat dan hukum Islam yang menurut politik Islam adalah kewajiban, dipandang sebagai tindakan pemaksaan dan bahkan dianggap merasa paling benar sendiri dan dianggap tidak menghargai kemajemukan dan kebhinekaan. Padahal dalam konsep keimanan Islam kebenaran memang tunggal dan tidak bisa dibagi bagi berdasarkan jumlah ragam pikiran manusia. Islam juga mengatur mana yang boleh dan mana yang tidak termasuk dalam masalah kepemimpinan. Menolak pemimpin non-Islam adalah kewajiban, namun sikap ini justru dianggap merusak demokrasi dan dituduh menggunakan isu agama untuk kepentingan politik atau bahkan dianggap menjual agama untuk jabatan.
Ketika umat Islam berpegang teguh pada agamanya, maka saat itulah ummat Islam dianggap tidak toleran dan tidak menghargai perbedaan dan fluralisme. Sikap ini dianggap membahayakan demokrasi dan dengan meminjam cara berpikir barat, sikap ini dianggap berbahaya dan dituduh menjadi bibit lahirnya radikalisme. Karena itu, maka framingnya akan selalu sama, ketika umat Islam berpegang teguh pada agamanya maka tuduhan intoleran dan bahkan radikalisme akan diarahkan pada umat Islam.
Tanpa sadar sebenarnya benturan peradaban Islam dan barat tengah terjadi kini, sadar atau tidak, mengakui atau tidak, perdebatan ini sebenarnya mewakili dua peradaban utama dunia saat ini yang sedang terjadi, barat vs Islam. Namun wakil dari kaum yang membela demokrasi yang merupakan ayah kandung dari kapitalisme dan liberalisme justru adalah kaum yang KTPnya Islam dan kulitnya sawo matang seperti kita. Kita dituduh Islam Arab, kampungan, sektarian bahkan radikal karena kita masih berpegang teguh dengan agama kita. Tanpa sadar mereka tengah mewakili pemikiran suatu kaum yang bermodalkan kemajuan ekonomi dan teknologi menganggap diri mereka paling benar. Semua standar keberhasilan adalah standar yg mereka tetapkan. Demikian juga standar kebenaran juga mereka yang menentukan. Kita lupa bahwa pemilik demokrasi adalah bangsa bangsa penjajah yang mendapatkan kemajuan dengan tangan berlumur darah. Kemajuan mereka adalah hasil jarahan negara jajahan dalam periode ratusan tahun lamanya, termasuk bangsa kita mengalami kelamnya derita menjadi negara terjajah yang ironisnya gagasannya banyak didukung anak bangsa saat ini.

Arab Islam Sebagai Tertuduh dalam Masalah Teroris. Mengapa?

Arab Islam Sebagai Tertuduh dalam Masalah Teroris. Mengapa?

Pokoknya yang kiblatnya kebendaan itu ya kaum materialis, coro jowone seng do wedi ra mangan malthus, smith, mark, lenin stalin yo kuwi yang mopulerkan. Dan diatasnya ya guru-gurunya wong-wong yahud,  jadi mereka itu satu hanya beda caa berjuang aja. Terus lahirlah kapitalisme, komunisme yo kuwi do rebutan madang otok padahal satu suhu. Lalu muncul lagi liberalis sebagai cucu-cucu barunya yang muda-muda. Maka mereka bersatu ketika menghadapi musuh bebuyutannya yaitu Islam sebagai penantang utama menegakkan kebenaran. Segala daya dan upaya, sarana prasarana dikerahkan untuk membungkam siapa pun yang menentang paham-paham moto duiten. Dan tentu wajah-wajah, sikap dan perilaku mereka tidak akan tampil bengis dan kejam, mereka harus membumi, bahasa gampangnya do nyamar lhur.

Walau pun mereka kaum materialis pernah menjadi pemeran utama pada era penjajahan sebagai kolonialis dan imperialis,  dengan sekejap bisa diubah menjadi negara-negara penyelamat dunia. Maka sebagai luka atas umat manusia dalam peran kekejaman penjajahan, agar tidak berlama-lama terngiang dalam benak korban, harus dicari solusi ada kambing hitam. Rodi,romusha, tanam paksa, westerling,  harus dihapus dari memori sejarah,harus segera dilupakan. Lalu dicetuskanlah ide bahwa Arab sebagai tempat kebangkitan Islam disimbolkan sebagai kaum teroris, wahabis, kejam dan tak bermoral. Skenario-skenario baru akan selalu muncul, dan sampailah kini sebuah kewaspadaan, kecurigaan akan dilawan dengan kekuasaan. Sampai dunia belum kiamat peperangan haq dan batil tidak akan pernah layu.