Arab Islam Sebagai Tertuduh dalam Masalah Teroris. Mengapa?
Pokoknya yang kiblatnya kebendaan itu ya kaum materialis,
coro jowone seng do wedi ra mangan malthus, smith, mark, lenin stalin yo kuwi
yang mopulerkan. Dan diatasnya ya guru-gurunya wong-wong yahud, jadi mereka itu satu hanya beda caa berjuang
aja. Terus lahirlah kapitalisme, komunisme yo kuwi do rebutan madang otok
padahal satu suhu. Lalu muncul lagi liberalis sebagai cucu-cucu barunya yang
muda-muda. Maka mereka bersatu ketika menghadapi musuh bebuyutannya yaitu Islam
sebagai penantang utama menegakkan kebenaran. Segala daya dan upaya, sarana
prasarana dikerahkan untuk membungkam siapa pun yang menentang paham-paham moto
duiten. Dan tentu wajah-wajah, sikap dan perilaku mereka tidak akan tampil
bengis dan kejam, mereka harus membumi, bahasa gampangnya do nyamar lhur.
Walau pun mereka kaum materialis pernah menjadi pemeran
utama pada era penjajahan sebagai kolonialis dan imperialis, dengan sekejap bisa diubah menjadi
negara-negara penyelamat dunia. Maka sebagai luka atas umat manusia dalam peran
kekejaman penjajahan, agar tidak berlama-lama terngiang dalam benak korban,
harus dicari solusi ada kambing hitam. Rodi,romusha, tanam paksa, westerling, harus dihapus dari memori sejarah,harus segera
dilupakan. Lalu dicetuskanlah ide bahwa Arab sebagai tempat kebangkitan Islam disimbolkan
sebagai kaum teroris, wahabis, kejam dan tak bermoral. Skenario-skenario baru
akan selalu muncul, dan sampailah kini sebuah kewaspadaan, kecurigaan akan
dilawan dengan kekuasaan. Sampai dunia belum kiamat peperangan haq dan batil
tidak akan pernah layu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar