Kisah nyata wanita yang bernama Aisyah ini terjadi di kota Medan, tentang Pemahaman Syiah...*
Sebelum Aisyah pergi ke masjid untuk mengisi kajian ibu-ibu dekat
rumah, dia menyempatkan untuk mampir dulu ke rumah sepupu karena ingin
mengambil kitab Fiqih Sunnah yang beberapa hari lalu dipinjamkan kepada
sepupunya karena Aisyah akan membawanya ke pengajian.
Ternyata di rumah sepupunya sedang ada tamu yang penampilannya sangat islami, Kemudian Aisyah bertanya kepada sepupunya.
Siapa mereka?
Sepupunya menjawab: Mereka itu temanku sewaktu SMA. Kemudian Aisyah
memuji penampilan mereka yang sangat Islami, dia berkata: "nah begitu
dong kamu seharusnya, pakai pakaian yang tertutup (jilbab besar)".
Sepupunya menimpali: "Tapi pemahaman mereka beda dengan pemahamanmu yang kau ajarkan padaku Aisyah."
Aisyah pun bertanya: "Memang bagaimana perbedaannya?"
Sepupunya menjawab: "Lebih baik kau bicara sendiri dengan mereka."
Aisyah menjawab: "Tapi aku sedang ada pengajian."
Sepupunya berkata: "Sebentar saja, setidaknya kau bisa mengetahui perbedaan pemahamanmu dengan mereka."
Baiklah kata Aisyah.
Kemudian Aisyah ikut duduk di ruang tamu dengan mereka dan mengucapkan salam.
Setelah ngobrol beberapa waktu, Aisyah sudah bisa memastikan bahwa mereka ini adalah wanita-wanita Syiah.
Lalu Aisyah beranikan diri untuk bertanya: Kalian penganut syiah?
Si tamu pun menjawab: Benar.
Aisyah berkata: Subhanallah, sungguh indah penampilan wanita-wanita Syiah..
Si tamu pun tertawa ringan dan berkata: Terima kasih tapi memang
beginilah kami di ajarkan dan kami kemari pun dengan tujuan mengajak
teman kami ini (sepupu Aisyah) untuk ikut dalam pengajian kami. Jika
mbak Aisyah ingin ikut juga, mari sama-sama.
Aisyah menjawab:
Aisyah tertarik sekali ukht, tapi Aisyah sekarang sedang ada keperluan.
Bagaimana kalau nanti malam kalian sempatkan datang ke rumah Aisyah
untuk mendakwahi Aisyah dan keluarga Aisyah tentang ajaran yang kalian
anut, apa kalian punya waktu?
Si tamu pun berkata: Tentu, tentu kami akan datang.
Aisyah mengatakan: Alhamdulillah, nanti Husna (sepupunya) akan menemani kalian, rumah Aisyah dekat dari sini kok.
Kemudian Aisyah pamit, sepupunya mengantarkan ke depan pagar dan bertanya: Aku gak ngerti aisyah, untuk apa kami ke rumahmu?
Aisyah menjawab: Nanti kau akan tau Husna
Sepupunya membalas: Duh syah, jangan gitu, bilang aja..
Aisyah: Mereka sedang berniat untuk mensyiahkanmu Husna, sementara sudah pernah kukatakan bahwa Syiah itu jauh dari Islam.
Maka nanti malam in sya Allah kita yang akan mengembalikan pemahaman mereka ke pemahaman yang benar, in sya Allah.
Setelah selesai shalat Isya' beberapa menit kemudian datanglah mereka
ke rumah Aisyah. Tapi Aisyah melihat mereka bersama seorang lelaki dan
penampilannya juga luar biasa islaminya, berjubah putih dan imamah
hitam.
Aisyah senyum saja dan sudah tau bahwa ini lah orang yang akan mereka andalkan dalam mendakwahi Aisyah sekeluarga.
Wanita-wanita itu memberi salam dan Aisyah menjawab salam mereka dengan
senyum tapi Aisyah tidak langsung mempersilahkan mereka masuk rumah.
Aisyah berkata: afwan ukht, tunggu dulu, sebelum masuk rumah, Aisyah
harus minta izin dulu pada mahram Aisyah, sebab kalian membawa seorang
lelaki.
Mereka mengangguk saja dan tersenyum manis.
Aisyah bertanya pada abangnya: Bang, apakah laki-laki ini boleh masuk?
Abang Aisyah menjawab: Boleh.. biar abang yang menemani kalian.
Kemudian masuklah mereka semua, dan memperkenalkan laki-laki yang ada
bersama mereka, ternyata benar bahwa laki-laki itu yang membimbing
mereka dan yang mengisi dakwah di pengajian mereka.
Singkat cerita, setelah basa-basi selama 3-4 menit maka dakwah mereka pun di mulai.
Salah seorang tamu tadi bertanya: Mbak Aisyah nama lengkapnya siapa?
Aisyah menjawab: Aisyah bintu Umar al Muhsin bin Abdul Rahman Salsabila, kenapa ya ukhty?
Si tamu: Wow panjang juga ya hehe.. oh enggak hanya kami ingin
memanggil mbak dengan nama yang lain, bagaimana jika kami panggil dengan
Salsa saja?
Aisyah sudah menyadari bahwa mereka tidak akan suka
dengan nama Aisyah, sebab serupa dengan nama istri Rasulullah, dan
mereka sangat benci kepada ummul mukminin Aisyah.. na'udzu billah min
dzalik
Aisyah pun tersemnyum dan berkata: Boleh juga, tapi boleh tau alasannya apa ya ukht?
Si tamu: Kami tidak menyukai nama itu sebab .......... (dia cerita
cukup panjang dan intinya menjelek-njelekkan ummul mukminin Aisyah).
Tiba-tiba si laki-laki (ustadz Syiah) yang mereka ajak itu angkat suara.
Ustadz Syiah itu berkata: Aisyah itu adalah pendusta dan pezina, semoga Allah membakarnya di neraka.
Mendengar ucapan orang bodoh ini mata Aisyah spontan tertutup dan hati
aisyah terasa bergetar.. kemudian Aisyah menundukkan kepala dan mengucap
istighfar, dan memohon pada Allah agar dikuatkan mendengar fitnah keji
dari mulut-mulut yang masih jahil, kemudian setelah tenang, Aisyah
angkat kepala dan senyum pada mereka dan membuat situasi seolah-olah
Aisyah tidak tau tentang hal itu.
Aisyah berkata: Masya Allah, benarkah begitu ustadz?
Ustadz Syiah menjawab: Benar, dialah penyebab wafatnya rasulullah, dia
yang meracuni rasulullah hingga wafat.. semoga laknat selalu
menyertainya.
Air mata aisyah menetes mendengar ucapan orang ini,
dalam hatinya bagai tersayat-sayat.. seorang ibu dihina di depan
anak-anaknya, rasanya ingin melemparkan gelas ini ke wajahnya. Aisyah
pun melihat abangnya sudah mengenggam kedua tangannya dan menahan
amarah. Namun sebelumnya Aisyah sudah mengiingatkan kepada abangnya
bahwa diskusi ini tentu akan membuat hati panas.
Aisyah pun menimpali: Astaghfirullah, sehebat itukah fitnahnya?
Si tamu wanita menjawab: Kok fitnah mbak? itu nyatanya, nih kami bawa
kitab tafsir Al Ayyasyi (kitab Syiah) didalamnya terdapat bukti, bahkan
Abdullah bin Abbas mengatakan Aisyah adalah seorang pelacur, ini ada
kitabnya.
Dia keluarkan kitab tapi Aisyah lupa nama kitabnya,
ma'rifat rijal kalau Aisyah tidak salah ingat. DanAisyah melihat memang
isinya benar seperti yang mereka ucapkan.
Singkat cerita, mereka terus menghina Aisyah dan para sahabat, sampai telinga ini seperti sudah bengkak.
Akhirnya Aisyah tidak tahan dan berkata pada mereka: Sebentar ustadz,
Aisyah mau ambil kitab Syiah punya Aisyah, ada yang ingin Aisyah
tanyakan mengenai isinya.
Ustadz Syiah menjawab: Silahkan.
Aisyah sudah siapkan satu soal yang akan menunjukkan jati diri mereka,
apakah mereka orang yang cerdas atau cuma bisa ngomong besar.
Dan
pertanyaan ini juga pernah ditanyakan oleh syaikh Adnan kepada seorang
syaikh Syiah, tapi syaikh Syiah malah bingung menjawabnya.
Aisyah berkata sambil menyodorkan kitabnya: Nih dia kitabnya.
Ustadz Syiah: Oh saya juga punya itu, Al Ghaibah, kebetulan saya bawa hehe.
Aisyah berkata: Oh iya, kebetulan..
Si tamu wanita berkata: Hehe, Allah memudahkan urusan kita hari ini.
Aisyah tersenyum ringan melihat tingkah laku mereka.
Aisyah berkata: Begini ustadz, di dalam kitab ini disebutkan tentang
beberapa wasiat rasul kepada imam ali, benarkah ini ustadz?
Ustadz Syiah: Halaman berapa?
Aisyah: 150 no 111
Ustadz Syiah: Sebentar saya lihat. Ya, benar, lalu apa yang ingin ditanyakan dari wasiat yg mulia ini?
Aisyah: Masih berlakukah wasiat ini ustadz?
Ustazd Syiah: Tentu, sampai hari kiamat.
Aisyah: Di dalam kitab ini rasul berwasiat
"Yaa 'Aliy anta washiyyi 'ala ahli baiti hayyihim wa mayyitihim wa 'ala
nisa-i. fa man tsabbattuha laqiyatniy ghadan, wa man tholaqtuha fa ana
bari’un minha".
Ustadz Syiah hanya bergumam
Aisyah: Benarkah ini ustadz?
Ustadz Syiah: Bagaimana kamu mengartikan kalimat wasiat itu.
Aisyah: Isi wasiat ini adalah
"wahai 'Ali engkau adalah washiy ahlul baitku (penjaga ahlul baitku)
baik mereka yang masih hidup maupun yg sudah wafat, dan juga
ISTRI-ISTRIKU. Siapa diantara mereka yang aku pertahankan, maka dia akan
berjumpa denganku kelak. Dan barang siapa yang aku ceraikan, maka aku
berlepas diri darinya, ia tidak akan melihatku dan aku tidak akan
melihatnya di padang mahsyar."
Benarkah ini ustadz?
Ustadz Syiah: Benar ini wasiatnya.
Aisyah: Yang ingin saya tanyakan, apakah Aisyah istri Rasulullah itu pernah dicerai oleh Rasulullah?
Ustadz Syiah begumam dan berkata: Tidak..
Aisyah: Apakah Aisyah di pertahankan Rasulullah sampai Rasulullah wafat?
Ustadz Syiah: Ya benar.
Aisyah: Lalu kenapa tadi ustadz bilang Aisyah itu masuk neraka
sedangkan dalam wasiat ini Aisyah tergolong orang yang masuk surga??
Ustadz Syiah: Bukan seperti itu maksud dari wasiat ini mbak Salsa.
Aisyah tersenyum melihat tingkah si ustadz dan Aisyah melirik kedua wanita syiah tadi yang mulai hilang senyumannya.
Aisyah: Entahlah ustadz tapi inilah isi dari kitab Syiah dan ini adalah
wasiat dari Rasulullah, berarti wasiat ini tidak lagi dianggap oleh
orang Syiah sendiri ya ustadz?
Ustadz Syiah: Oooh tidak begitu tapi,, tapi bukan begitu cara menafsirkannya.
Dan akhirnya dia menjelaskan tentang penafsirannya tapi sedikitpun
tidak masuk akal bahkan kedua wanita syiah itu sendiri pun terlihat
bingung mendengar penjelasan si Ustadz Syiah.
Abang Aisyah pun berkata: Ustadz, saya tidak faham dengan penjelasan antum, mohon diulangi ustadz.
Ustadz Syiah tersebut mulai gelisah.
Ustadz Syiah: Begini, intinya hadits wasiat ini dinilai oleh ahli ilmu
hadits Syiah dan tentunya berdasarkan ilmu hadits Syiah adalah lemah
sekali bahkan sampai derajat palsu.
Aisyah berkata dalam hati:
Wah ini ustadz mulai aneh. tadi katanya wasiat ini masih berlaku sampai
hari kiamat, sekarang menyatakannya sebagai hadits palsu.
Aisyah diam beberapa saat memikirkan bagaimana cara membuat orang ini terdiam dan malu karena pendapatnya sendiri.
Aisyah: Sudah-sudah, cukup, mungkin ini terlalu rumit pertanyaannya, nih ada pertanyaan lagi ustadz.
Seperti yang pernah saya dengar bahwa Syiah menganggap bahwa Ali lah yg
seharusnya menjadi khalifah setelah wafatnya Rasulullah, apakah benar?
Ustadz Syiah: Ya benar sekali, tapi Abu Bakar rakus akan kekuasaan
sampai-sampai dia berbuat kezaliman dan makar yang besar, diikuti pula
oleh Umar dan Utsman.
Aisyah: Apakah ada dalil yang menunjukkan Ali sebagai orang yang dipilih Rasul menjadi khalifah sesudah wafatnya beliau?
Ustadz Syiah: Tentu ada, hadits Ghadir Khum , ketika Nabi sedang
menunaikan haji wada' disertai beberapa orang sahabat besar, Nabi
berkata kepada Buraidah: "Hai Buraidah barangsiapa menganggap aku
sebagai pemimpinnya, maka terimalah Ali sebagai pemimpin..”
Aisyah: Ustadz, kalau saya tidak mengamalkan dan sengaja menolak apa
yang diperintahkan Nabi, kira-kira apa hukuman buat saya ustadz?
Ustadz Syiah: Mbak Salsabila bisa dihukumi kafir karena mendustakan Nabi.
Aisyah: Astaghfirullah, berarti imam Ali pun telah kafir dalam hal ini
ustadz, sebab dia tidak mengindahkan perintah Nabi, jika memang ini
dalil yang menunjukkan Ali sebagai khalifah, bahkan imam Ali membai'at
Abu Bakar, maka Abu Bakar pun di hukumi kafir, begitu juga Umar, dan
semua sahabat yang menyaksikan ketika itu semuanya kafir, sebab yang
menjadi pesan Rasul adalah man kuntu maulahu fa 'Aliyyun maulahu, siapa
menganggap aku sebagai pemimpinnya, maka terimalah Ali sebagai pemimpin.
Benarkah begitu ustadz? Atau haditsnya palsu juga?
Ustadz Syiah: Hmmmm.. Haditsnya shahih.. tapi bukan begitu juga maksudnya.
Aisyah: Tapi tunggu ustadz, sebelum ustadz jelaskan maksudnya saya
pengen tanya lagi biar kelar. Apakah setelah imam Ali yang akan menjadi
khalifah adalah anaknya Al Hasan?
Ustadz Syiah: Ya benar sekali, tidak bisa dipungkiri.
Aisyah: Ada dalilnya? Shahih apa tidak?
Ustadz Syiah: Ada, shahih jiddan (sekali).
Aisyah: Bagaimana bunyinya?
Ustadz Syiah: Wahai Ali engkau adalah khalifahku untuk umatku
sepeninggalku, maka jika telah dekat kewafatanmu maka serahkanlah kepada
anakku Al Hasan,,
hadits ini cukup panjang menjelaskan tentang 12 imam.
Aisyah: Ustadz coba lihat kembali kitab Al Ghaibah yang berisi tentang
wasiat Rasul tadi. Tidakkah isinya sama dengan yg baru saja ustadz
sebutkan?
Ustadz Syiah: Sebentar.. oh iya sama.
Aisyah:
Bukankah tadi saat kita membahas tentang keberadaan Aisyah di sorga,
ustadz katakan hadits ini palsu?, tapi sekarang saat membahas tentang
dalil kekhalifahan Ali dan Hasan malah ustadz berbalik mengatakan hadits
ini shahih jiddan???
Ustadz Syiah pun diam seribu bahasa. Aisyah
melihat raut ustadz berubah dari biasanya, mau senyum tapi tanggung,
mau pulang tapi malu.
Aisyah: Ustadz, saya pernah dengar dari teman-teman saya bahwa Syiah itu suka bertaqiyah. Apakah ini bagian dari taqiyah itu?
Abang Aisyah: Hahahaha.. ustadz, akuilah bahwa Aisyah radhiyallahu
'anha adalah penghuni surga, Abu bakar adalah khalifah pertama, Umar
kedua, Utsman ketiga,dan Ali keempat,
kita semua mencintai ahlul
bait ustadz, Ali juga setia kepada kepemimpinan Abu bakar, Umar dan
Utsman. Dan Ali sangat mencintai ketiga sahabatnya, bahkan sampai-sampai
nama anak-anak Ali dari istrinya yang lain (selain Fathimah) diberi
nama Abu Bakar, Umar & Utsman ... Apakah ustadz mau menafikan itu
semua?
Ustadz Syiah: Hmmmmm.. sebaiknya kami pulang saja.
Aisyah: Tunggu ustadz, ustadz belum menjawab pertanyaan kami.
Ustadz Syiah: Sepertinya kalian sudah tau semua.
Aisyah: Oh berarti ustadz mengakui kebenaran ini?
Ustadz Syiah: Allahu a'lam, saya permisi dulu.
Husna (sepupu Aisyah): Bagaimana dengan kalian(kedua wanita syiah)?
Salah satu dari wanita Syiah angkat bicara: "Saya akan kembali lagi besok kesini dan saya harap Husna mau menemani saya"
Ustadz Syiah: Baiklah kalau begitu kalian tinggal disini dan saya pamit.
Wassalamu 'alaikum..
Kami: Wa'alaikumussalam warahmatullah.
Selesai.
Sumber: Status FB Aisyah Salsabila
Semoga kisah ini membuka mata hati kita dan pengetahuan kita tentang
ajaran yang menyimpang, khususnya Syiah di Indonesia. Share dan sebarkan
kawan! JANGAN DIABAIKAN karena tentu kita berharap kepada Allah agar
Indonesia tidak menjadi "sarang besar" penganut syiah yang sesat. Kita
berharap kisah seperti ini mampu membendung laju mereka dan membuka
wawasan kita semua agar sadar bahayanya paham syiah.
Semoga bermanfaat. Wassalam
Jika Anda Mencintai Islam Maka
"Berbagai / Share"
Postingan Ini kepada Umat
Nabi Muhammad Agar Mereka Tau Syiah Laknatullah bukan lah Golongan dari orang Islam.
berbagi...itulah yang akan menjadi titik singgung antara kita...kita bisa akrab bahkan saling memusuhi, sebab tidak semua berbagi akan menjadikan pihak-pihak tertentu menjadi kawan.
Sabtu, 31 Oktober 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
INILAH SEJARAH YANG TIDAK BOLEH DILUPAKAN OLEH KITA SEMUA
INILAH SEJARAH YANG TIDAK BOLEH DILUPAKAN OLEH KITA SEMUA Tgl 31 Oktober 1948 : Muso dieksekusi di Desa Niten Kecamatan Sumorejo Kabupaten ...
-
REFRESHING PEKALONGAN TEMPO DOELOE DIMANA AKU SAAT ITU? Loji Terminal Bis Alun-alun Pasar Anyar Kauman
-
Reiki sesungguhnya adalah suatu harmonisasi dan konsep penyatuan dengan Alam Semesta. Menguasai Reiki sama halnya Anda telah menguasai ...
-
Lima julukan nabi Ibrahim AS : 1. Khalilullah artinya : kekasih Allah, karena nabi Ibrahim AS selalu mengutamakan perintah-perintah lain...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar