Sabtu, 06 September 2008

Menjelang Lebaran 1429 H



Masih sekitar tiga minggu lagi Lebaran, namun rasa kangen dengan kampung halaman sudah rekat. Mudik... akan aku alami kembali, keluarga menunggu. Dikampungku akan berdatangan dengan orang-orang kota, baik yang sudah sukses, sedang merintis maupun yang belum sukses bahkan tambah terpuruk.

Dikampungku aku kangen dengan tradisi Syawalan dengan memotong Lopis Raksasa. Walau sekarang agak bergeser makna, yang dulu adalah wahana dan ajang silaturahim.

Tapi ada tradisi-tradisi yang sudah puluhan tahun dari zaman orde baru sampai orde reformasi tidak bergeser makna. Ia adalah tradisi 'upeti'...ya 'upeti' yang diberikan dari pengusaha-pengusaha sukses, cukong-cukong, bos-bos lokal dan terutama pengusaha keturunan asing yang memiliki sebagian besar pangsa ekonomi negri ini.

Dari jajaran tertinggi di suatu daerah...sampai paling bawah saat-saat jelang lebaran akan 'rejeh' dengan ini. Misal di suatu daerah ada toko roti yang sukses, maka akan mengirim roti dan pernik-pernik serta parcel-parcel lebaran yang nilainya jutaan rupiah untuk petinggi daerah. Misal ada pengusaha tekstil yang sukses, maka tekstil dan lainnya akan menjadi 'kewajiban' kirim ke petinggi daerah. Tidak ada aturan yang mengatur, tidak ada paksaan yang memaksa,... tapi tradisi ini sangat terasa....tapi lagi-lagi hanya untuk orang-orang yang notabene hidupnya sudah 'kepenak' jadi tambah enak.

Ada juga tradisi kelilingnya orang-orang susah di kampungku yang berduyun-duyun mendatangi orang-orang kaya untuk meminta 'zakat', 'infaq' dan 'sedekah'. Sayang sekali ini menjadi kebanggaan orang-orang kaya atas pepatah "Tangan diatas lebih baik dari tangan dibawah".

Wahai...para petinggi di daerah dan para orang kaya di daerah tidak bisakah tradisi yang satu 'mensubsidi' tradisi lainnya. Dengan demikian 'hadiah' yang melimpah bisa merata ke sebagian orang susah, dan pemberian infaq dan sodaqoh sebaiknya tidak ada yang tahu.

Maka akan terlihat sejuk suasana daerah kalau begitu.

Wallahu'alam

Tidak ada komentar:

INILAH SEJARAH YANG TIDAK BOLEH DILUPAKAN OLEH KITA SEMUA

 INILAH SEJARAH YANG TIDAK BOLEH DILUPAKAN OLEH KITA SEMUA Tgl 31 Oktober 1948 : Muso dieksekusi di Desa Niten Kecamatan Sumorejo Kabupaten ...