Semua konco wong kalongan, seperti biasa dan sudah menjadi tradisi kita saat jelang ramadhan kita saling maaf memaafkan (gak usah nunggu lebaran) serta saling do'a-mendo'akan semoga di saat menempuh puasa ramadhan nanti agar diberi kesehatan dan kekuatan. Maaf yo, pren, pro konco, pro mitro, lur (poro sedulur), nda (bolo nda), brur.
Adat kebiasaan lainnya yo kuburan rame, akan diziarahi oleh keluarga jauh maupun dekat, yang sebelumnya para orang tua mereka dikubur di sapuro atau krapyak lor, nek ora mbeji.
Kalau para pedagang rame-rame stok barang buat persiapan lebaran, dari barang matang mereka siapkan mentahnya, dari sandang, mereka siapkan gudangnya.
Toko-toko dan mal siap atur bazar-bazar dengan turun harga, tapi gak tahu juga klo harga sebelumnya dah dinaikkan dulu.
Namun untuk urusan kebutuhan pokok, seperti beras, gula dan lainnya dah pasti ini adalah budaya menaikkan barang tersebut.
Pejabat, pemerintah pun tidak bisa mengaturnya dan disini kelihatan kecerdasan para pemerintah dalam pengendalian harga saat jelang ramadhan dan saat jelang lebaran. Mereka gak bisa ngapa-ngapain
Pengurus langgar, musholla dan masjid siap-siap bersih-bersih buat trawehan, rapat-rapat susun panitia ramadhan dan zakat.
Toko-toko dan mal siap atur bazar-bazar dengan turun harga, tapi gak tahu juga klo harga sebelumnya dah dinaikkan dulu.
Namun untuk urusan kebutuhan pokok, seperti beras, gula dan lainnya dah pasti ini adalah budaya menaikkan barang tersebut.
Pejabat, pemerintah pun tidak bisa mengaturnya dan disini kelihatan kecerdasan para pemerintah dalam pengendalian harga saat jelang ramadhan dan saat jelang lebaran. Mereka gak bisa ngapa-ngapain
Yo wes kon priye maneh, lagi-lagi rakyat kecil yang jadi kewalahan hadapi saat-saat seperti ini. Namun mudah-mudahan, smoga keberkahan ramadhan akan menjadi penyelesai dalam segala hal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar