Selasa, 22 Desember 2009

SANDIWARA LAGI ..LAGI-LAGI SANDIWARA

Walau aku orang amatiran dalam pengamat sinetron indonesia, untuk "Sinetron" yang satu ini sudah jelas mudah ditebak endingnya.

DAMAI

ya damai, perseteruan antar para petinggi negeri ini akan berakhir dengan damai....mengapa?

Tidak perlu dianalisa mengapa, tidak perlu butuh pengamat ada apa ini, dan tidak perlu butuh diskusi mengapa seperti ini?.

Sebab mereka hanya butuh perhatian orang-orang yang mayoritas di negeri ini memang mudah dibodohi.... mereka hanya ingin di ketahui publik seolah-olah sedang serius memikirkan negri ini. Ada yang seolah hendak diberhentikan sementara, ada usul 'dipecat' ada yang ingin diselidiki tuntas, ad bumbu-bumbu bakar-bakar gambar......e....wualah....dol-dol....kowe kabeh gampang ditebak....gampang.

Bener juga lagu plesetannya Bang Rhoma Irama

Aku merana karena duit

aku merono karena duit

duit-duit mreneho

Terjemahanya kurang lebih demikian:

Aku (si penyanyi/pemain sandiwara) pura-pura ngurus ini karena uang
Aku pura-pura ngurusi itu karena uang
Uang dan uang kemarilah.

Sabtu, 12 Desember 2009

Pulang Kampung (2)


TAHUN BARU 2010 MENJELANG


Walau tidak seramai libur Lebaran, liburan natal dan Tahun Baru turut mengisi saat-saat pulang kampung dan menjadi budaya pula di negri ini. Pulang ingin kumpul dan tahun baruan bersama poro sedulur, reuni keluarga, reuni sekolah dan kuliah.


DISINI barometer keberhasilan para pimpinan daerah teruji, disini kepinteran tim pengaman dari TNI, Polri, SATPOL PP dapat dibaca, disini barometer keberhasilan dakwah para ustad bisa diukur.


SETIAP acara tahun baru, segala kegiatan mesum, a-moral, a-sosial bebas sebebas-bebasnya...kalau dulu mulai dari BALI, ucapan selamat tahun baru disana sudah mem-budaya dengan ciuman (paling banyak klo ingin cium para bule), kemudian merambah ke kota Besar, dan kini di daerah sudah hampir menjadi kegiatan tahunan..... apa mereka sembunyi-sembunyi...ya ada, tapi banyak pula yang terang-terangan.
Diberbagai kota dari hotel cempaka sampai bintang lima akan penuh terisi, tempat wisata banjir manusia, tempat-tempat panti pijat, pijat refleksi dan berbagai model pijat, spa, mandi lulur, mandi susu, mandi kucing juga rame.
Di Kampungku ada titik-titik keramaian yang akan memuncak ketika tengah malam tahun baru menjelang. Di Alun-alun, di Lapangan Mataram, di Bunderan Jetayu, di Monumen, di Pantai Boom dan Pantai Slamaran, di Lapangan Kraton dan di Dupan Mal.
Dan ada pula titik-titik rawan lainnya untuk tempat mesum atau maksiat, yang tentu tim pengaman lebih tahu.
Dan di sela-sela keramain tahun baru, baik spontan maupun terencana, pasangan kencan dari yang halal sampai terbanyak haramnya, akan menyemarakkan pesta itu.
DISINI barometer keberhasilan para pimpinan daerah teruji, disini kepinteran tim pengaman dari TNI, Polri, SATPOL PP dapat dibaca, disini barometer keberhasilan dakwah para ustad bisa diukur.
Ataukah ada perundangan di negri ini yang menyatakan : "SETAHUN SEKALI TIDAK MENGAPALAH berbuat mesum dan a-moral terang-terangan".
?????????????????????????????????????????????????..............................

DOKTER NEGRIKU (2)

DOK. GIMANA NIIIH...!

Sewaktu di Jakarta banyak ku bergabung dengan beberapa MLM, bahkan bersama temen-temen bikin MLM sendiri... kemudian banyak tawaran-tawaran dari berberapa anggota MLM lain maupun yang baru lounching, agar ikut bergabung. Yang paling cocok kumasuki hanyalah MLM dengan misi pengobatan alami dari bahan herbal.
Dari berbagai, bermacam dan ratusan MLM berbau HERBAL yang kuikuti presentasinya, disana selalu menampilan pakar dokter untuk mem-presentasikan bisnisnya, ditinjau dari segi kesehatan dan saran-sarannya. 99% jika membahas atau menjawab pertanyaan tentang makanan siap saji, misalnya mie instan, mereka para pakar / dokter selalu menyarankan untuk menjauhkan diri kita dari makan-makanan semacam itu, bahkan sangat dianjurkan untuk tidak diberikan pada anak-anak, karna akan menurunkan kekebalan tubuh dari serangan penyakit atau istilahnya akan menurunkan daya imunitas.
TAPI.....
TAPI ..... (klo di sinetron kata ini sudah basi menjadi jawaban yang menunggu di bantah lagi...he..)
Tapi.... temen-temen sekampung Pekalongan ku, pastilah tahu dan sering melihat dan atau menyaksikan kalau terjadi bencana di negri kita, sumbangan atau bantuan terbesar adalah MIE INSTAN....daruratkah ini?????? atau biarlah setelah itu menjadi cepat sakit dan musnah. Saat itu di daerah bencana tentu banyak dokter, lalu berapa banyak dari para dokter yang mau menyarakan kembali agar menghindari dari makanan siap saji????

Senin, 07 Desember 2009

DOKTER NEGRIKU (1)

MAKANAN BERACUN MURAH

Jika anda termasuk orang-orang yang hidupnya terjamin, makan teratur, kesehatan terjaga (karna ada untuk menjaganya), gizi masya Allah (karna tersedia)...cobalah tengok di sekolah-sekolah TK, SD (yang bukan unggulan, bukan Yayasan yang sudah maju, yang bukan pula taraf internazional). Disana berjejer bakul-bakul yang sekedar mencari keuntungan 5000 - 10.000 rupiah perhari, dengan berpindah-pindah dari sekolah satu ke sekolah yang lain, masing-masing mencari kesempatan saat-saat istirahat dan saat pulang sekolah.
Para Bakul yang berjualan jajanan dan makanan ringan begitu murah, kue atau roti sebesar telapak tangan aja cuman 500 perak, ada lagi merek mirip "chiki" yang cuman 200 perak per kantong dan bermacam-macam jajanan yang murah-murah dan terjangkau bagi anak-anak sekolah yang dapat uang saku paling 1000 rupiah, tapi sudah dapat jajan dan gembira dengan itu.

Sumber jajajan itu mudah dicari di pasar-pasar, yang bahkan sejak dini hari sudah ada yang buka untuk kulakan, dan ini sudah berjalan puluhan tahun....
Tapi lihatlah ....jajanan itu... lihat dan buka mata atau cicipi..... semua jajanan itu itu adalah RACUN...... ada label ber-MD, ber izin DEPKES, dll..tapi lihat sekali lagi..... semua jajanan itu penuh dengan pewarna, penuh dengan pengawet, penuh dengan daur ulang...... penuh dengan .... makanya murah.....

Sudahkah para Dokter negri ini mencoba menasehari warga masyarakat untuk menghindari dari anak-anaknya jajan seperti itu....? atau itu justru menjadi ladang penghasilan jika ada anak yang bolak-balik sakit dan berobat karna makan jajajan yang tidak sehat ....?

Aku orang awam... tidak tahu ini tanggung jawab siapa.... tapi ada di depan kita semua.