saat pak beye pergi, saya yakin, indonesia tidak sedang dalam ancaman krisis apalagi jika dikategorkan sistemik.
berdasarkan pergumulan saya dengan pak beye, pak beye adalah orang yang terukur dan terencana untuk setiap gerak tangan, ujaran, apalagi tindakannya.
lagi pula, kalau ancaman krisisnya memang begitu hebat, pak beye tidak akan pergi ke amerika serikat dan amerika latin yang menyita waktu demikian lama.
anda pasti masih ingat tanggalnya. ya, 13-26 november 2008, rentang waktu krusial bagi keputusan talangan dana untuk bank century.
kalau pun ternyata sudah pergi, kenapa pula pak beye tidak segera kembali kalau ‘ancaman krisis’ itu begitu ‘sistemik’ seperti kerap digambarkan selama ini.
bukankan urusan dalam negeri lebih penting dan lebih utama daripada berlama-lama di luar negeri.
pulang kembali ke tanah air setelah terlanjur pergi ke luar negeri bukan hal tabu.
pak beye pernah minta pak kalla kembali dari china karena alasan melonjaknya nilai tukar rupiah terhadap dollar amerika.
karena permintaan itu, pak kalla ‘membatalkan’ rencananya pergi ke jepang dalam satu rangkaian kunjungannya ke china.
untuk mengingatkan anda, situasinya, saat pak kalla harus kembali, akhir agustus 2005, rupiah terpuruk ke posisi Rp. 10.876 per dollar. nilai tukar rupiah sudah anjlok 11,27 persen sejak awal agustus 2005. sepanjang 29 agustus 2005, rupiah turun 4,77 persen. posisi terbaik rupiah di era pak beye adalah Rp. 8.937,5 per dollar AS yang terjadi 9 november 2004. selain itu, indeks harga saham gabungan di bursa efek jakarta yang rutin dibuka pak beye menembus level psikologis di bawah 1.000 poin.
karena alasan ini, pak beye kemudian memanggil pulang pak kalla.
pak kalla yang baru dalam perjalanan menuju china tersenyum seperti biasanya. karena hanya pembantu, pak kalla patuh dan kemudian pulang setelah mendarat dan berkegiatan di china alakadarnya. rencana bermain golf di jepang dengan petinggi toyota tinggal rencana.
setelah pulang, ekonomi kemudian perlahan-lahan dapat dikendalikan. harga tinggi untuk bahan bakar minyak tidak bisa ditekan untuk membuat keseimbangan baru.
kembali ke saat pak beye pergi di saat keputusan dana talangan bank century diambil.
kekhawatiran akan terjadinya krisis apalagi yang berdampak sistemik ternyata tidak ada sejauh ingatan saya.
pak hatta rajasa yang mendampingi pak beye ke amerika mengemukakan, pak beye terus mendapat laporan dan berkomunikasi dengan gubernur bank indonesia pak boediono mengenai situasi perbankan dalam negeri.
malam hari, 13 november 2008, dari dalam pesawat kepresidenan airbus 300-330 yang baru bertolak dari tokyo menuju san fransisco itu, pak hatta mengemukakan, “tadi, ketika transit di bandara internasional narita, tokyo, presiden mengadakan komunikasi dengan wapres, gubernur bi, dan menteri keuangan yang sedang berada di washington. gubernur bi dari Jakarta melaporkan bahwa situasi perbankan baik.”
terkait dengan kepergian pak beye di saat dikucurkannya talangan untuk bank century itu, pak hatta yang waktu itu menjadi menteri sekretaris negara mengatakan, pak beye selalu mendapat laporan dan berkomunikasi dengan jajaran pemerintah di tanah air. juga terus berkomunikasi dengan pak kalla. lebih lanjut, pak hatta berkata-kata seperti dikutip di situs pak beye, “presiden keep on touch dan memberikan arahan-arahan yang diperlukan.”
jadi, di mana ancaman krisis sistemiknya ya ?.
pak hatta mengatakan berdasarkan laporan pak boediono ke pak beye, situasi perbankan baik seperti saya kutipkan di atas.
tidak tahu kalau dalam beberapa hari kemudian, situasi berubah. namun, meskipun berubah situasinya karena kemungkinannya juga ada, hal itu tercermin dari keterangan-keterang an pak beye selama di luar negeri.
dalam pidato pada sesi ke-7 apec ceo summit 2008 di auditorium departemen pertahanan, lima, peru, 21 november 2008, pak beye justru bercerita tentang krisis politik. berikut saya kutipkan ujarannya, “kami di indonesia telah mengalami banyak krisis politik dan meraih kesempatan. pada setiap titik krisis dalam sejarah, kami telah memilih pengharapan dibanding keputus-asaan.”
sekali lagi, di mana krisis yang katanya berdampak sistemik itu ?.
atau krisis yang katanya demikian dahsyat itu dirahasiakan untuk kemudian ditangani sendiri seperti sekarang ?.
anda yang tahu, silahkan saya yang dungu ini dibantu.
yang saya tahu, saat pak beye pergi, tidak ada krisis. apalagi yang dikatakan berdampak sistemik untuk perekonomian indonesia.
kalau ada krisis, pak beye pasti tidak akan pergi. kalau terlanjur sudah pergi, pasti kembali.
salam pergi.
*
saat pak beye pergi
http://polhukam.kompasiana.com/2010/01/15/saat-pak-beye-pergi
berbagi...itulah yang akan menjadi titik singgung antara kita...kita bisa akrab bahkan saling memusuhi, sebab tidak semua berbagi akan menjadikan pihak-pihak tertentu menjadi kawan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
INILAH SEJARAH YANG TIDAK BOLEH DILUPAKAN OLEH KITA SEMUA
INILAH SEJARAH YANG TIDAK BOLEH DILUPAKAN OLEH KITA SEMUA Tgl 31 Oktober 1948 : Muso dieksekusi di Desa Niten Kecamatan Sumorejo Kabupaten ...
-
REFRESHING PEKALONGAN TEMPO DOELOE DIMANA AKU SAAT ITU? Loji Terminal Bis Alun-alun Pasar Anyar Kauman
-
Reiki sesungguhnya adalah suatu harmonisasi dan konsep penyatuan dengan Alam Semesta. Menguasai Reiki sama halnya Anda telah menguasai ...
-
Lima julukan nabi Ibrahim AS : 1. Khalilullah artinya : kekasih Allah, karena nabi Ibrahim AS selalu mengutamakan perintah-perintah lain...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar