Kamis, 30 Juni 2016

Menyakiti Ahlul Bait Lebih Menyakitkan Rasulullah ﷺ

Menyakiti Ahlul Bait Lebih Menyakitkan Rasulullah ﷺ


Saat terjadi Perang Uhud, ada 2 orang kafir Quraisy yang saat itu telah menyakiti Rasulullah ﷺ dengan cara yg berbeda. Pertama, Khalid bin Walid, panglima perang yang “berhasil” memporak-porandakan tentara Islam dan melukai wajah Rasulullah ﷺ hingga gigi beliau tanggal
Kedua, Wahsyi bin Harb, seorang budak yang ditugaskan membunuh Sayyidina Hamzah ra, paman Rasulullah ﷺ.
Keduanya kemudian diliputi perasaan bersalah yg demikian hebat dan akhirnya mereka mendapat hidayah Allah dgn mengucapkan syahadat di hadapan Rasulullah ﷺ
Tentu saja Beliau ﷺ senang dan memaafkan ke 2 nya.
Namun ada 2 kondisi batin yg berbeda dalam diri Rasulullah ﷺ
Tentang Khalid bin Walid, Rasulullah ﷺ memujinya sebagai Syaifullah (Pedang Allah)
Namun terhadap Wahsyi, Rasulullah ﷺ mengatakan: ““Aku sudah memaafkanmu, tapi kalau aku lihat wajahmu aku terbayang wajah paman ku Sayyidina Hamzah bin Abdul Muthallib yang rusak di hancurkan olehmu saat itu, aku teringat wajah pamanku Sayyidina Hamzah , makanya jangan muncul di hadapanku lagi”.
Kisah-kisah sahabat ini menggambarkan betapa Rasulullah ﷺ merasa lebih sakit hati kepada orang yang telah menyakiti keluarga (ahlul bait) Rasul ﷺ ketimbang orang yg menyakiti langsung Beliau ﷺ
Ad-Dailami meriwayatkan dari Abu Sa’id ra, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Keras kemurkaan Allah terhadap orang yang menggangguku dengan mengganggu ‘Ithrahku “.
Seseorang yg berbuat maksiat seperti mencuri akan menyakitkan Rasul ﷺ secara langsung karena orang ini telah melanggar syariat yang dibawa Beliu ﷺ
Orang seperti ini ada kemungkinan besar untuk bertobat.
Tapi orang yg menyakiti ahlulbait Rasul ﷺ lebih berdosa dan akan sulit untuk bertobat sebelum ia benar-benar meminta maaf kepada ahlulbait Rasul ﷺ.
Ahlulbait Nabi ﷺ merupakan orang-orang yang memiliki fadhilah dzatiyyah (keutamaan dzat) yg dikaruniakan Allah سبحانهوتعالى kepada mereka melalui hubungan darah/pertalian nasab dengan manusia pilihan Allah سبحانهوتعالى dan paling termulia yaitu Rasulallah ﷺ
Jadi bukan pilihan / maunya mereka sendiri untuk menjadi keturunan Nabi ﷺ dan bukan berdasarkan fadhilah pengamalan baik mereka, melainkan telah menjadi qudrat dan kehendak Ilahi sejak mula.

Karena itu tidak ada alasan apapun untuk merasa iri hati, dengki terhadap keutamaan mereka ahlulbait/dzuriah Nabi ﷺ
Hal inilah justru yg dipertanyakan Allah سبحانهوتعالى dalam firman-Nya:
ﺃﻡ ﻳﺤﺴﺪﻭﻥ ﺍﻟﻨﺎَﺱ ﻋﻠﻰ ﻣﺎﺀﺍﺗﻬﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﻓَﻀﻠﻪ
“..Ataukah (apakah) mereka (orang-orang yang dengki) merasa irihati (hasut) terhadap orang-orang yang telah diberi karunia oleh Allah “ (An-Nisa’ : 54)
وَاللّهُ أعلَم بِالصَّوَاب

Rabu, 29 Juni 2016

Kenapa ke dua~dua bibir kita

Kenapa ke dua~dua bibir kita
{atas dan bawah}
tidak bergerak sewaktu kita mengucapkan kalimah...
LAA ILAA-HA ILLALLAAH ???


Coba sebut...
LAA ILAA-HA ILLALLAAH…
Kedua~dua bibir kita tak bergerak kan?
Kenapa dan mengapa?
Jawabannya:
Itulah Rahmat ALLAH yang amat besar ke atas hamba-hamba~NYA…
Di saat sakaratul maut, tubuh kita tdk bisa apa~apa.
ALLAH memberikan pilihan paling mudah untuk hamba~NYA hanya melafadzkan...
ALLAH, ALLAH, ALLAH... atau
Laa Ilaaha Ilallaah.
ALLAH tidak menuntut badan kita bergerak sedikitpun bahkan bibir kita.
Ini karena seseorang yang didatangi Sakaratul Maut
{Nazak} dia sudah tidak berdaya lagi menggerakkan seluruh tubuhnya kecuali LIDAH nya saja.
MasyaALLAH, ALLAHU AKBAR
SubhanALLAH sedemikian rupa ALLAH memberikan kemudahan saat orang~orang menghadapi kematian sebagian akan mendapati masa~masa sulit...
ALLAH benar~benar tdk menginginkan kalian masuk neraka, krn begitu sakitnya neraka, begitu tdk mampunya kalian masuk neraka, begitu luasnya neraka begitu ngerinya neraka,...
Seandainya saja percikan setetes api neraka turun kebumi, maka bumi & isinya hancur luluh lantak....
Mohon maaf apabila lidah ini pernah berkata/berucap sesuatu yg kurang menyenangkan, semoga pesan ini bisa menjadikan kita lebih bisa menjaga lidah kita dalam bertutur/berucap.
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْه
Sebarkan... agar beribu saudara" kita akan membiasakan berdzikir kepada Allah SWT

Sabtu, 25 Juni 2016

FITNAH PERNAH MELANDA IMAM BUKHARI


Kisah Imam Bukhari dan Uang Seribu Dinar.
Sebelum kita simak kisah ini ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu seberapa banyak uang 1000 dinar itu:
1 dinar = 4,25 gram emas murni
1000 dinar = 4.250 gram = 4.25 kg emas murni...
Jika 1 gram emas murni seharga Rp. 500.000 berarti:
1000 dinar= 4.250 × 500.000
Hasilnya: 2,125,000,000 ( dua milyar seratus dua pulu lima juta)
Uang yang sangat banyak sekali......
Sekarang mari kita simak kisah berikut ini:
Disebutkan oleh al-Imam Abdus Salam al-Mubarakfury dalam kitab Shirah al-Imam Al-Bukhari:
Bahwasanya Imam Bukhari pernah sekali mengarungi lautan di masa beliau masih menuntut ilmu, pada waktu itu beliau membawa uang 1000 dinar (dua milyar rupiah lebih) dan ini merupakan harta yang sangat banyak
Kemudian datanglah kepada beliau salah seorang dari awak kapal, lelaki tersebut menampakkan kecintaan dan kesukaan kepada sang Imam, dia selalu berusaha mendekat dan duduk dengan beliau...ketika Imam Bukhari melihat kecintaan dan kesetiaan lelaki tersebut dan saking akrabnya sampai2 beliau memberitahukan kepada lelaki tersebut tentang 1000 dinar yang beliau bawa di kapal.
Kemudian pada suatu hari lelaki tersebut bangun dari tidurnya kemudian dia menangis, merobek-robek bajunya dan memukul-mukul wajah dan kepalanya...ketika manusia melihat keadaan lelaki tersebut maka mereka bingung dan terheran2...maka mereka mendatanginya dan menanyakan sebab musababnya...
Lelaki tersebut akhirnya berkata, "Aku memiliki kantong yang berisi 1000 dinar akan tetapi kantong itu lenyap dariku."
Maka akhirnya orang2 mengadakan pemeriksaan satu persatu pada semua penumpang kapal, di saat seperti itu, Imam Bukhari mengeluarkan kantong dinarnya secara sembunyi-sembunyi lalu beliau melemparkannya ke Laut, pemeriksaan terus berlangsung sampai ke beliau dan sampai usai, akan tetapi para pemeriksa tidak menjumpai apapun. Maka para pemeriksa kembali ke lelaki tersebut dan mencelanya habis-habisan.
Ketika orang-orang turun dari kapal, lelaki tersebut mendatangi Imam Bukhari dan berkata, "Apa yang kamu lakukan dengan kantong dinarmu?"
Imam Bukhari menjawab, "Aku melemparkannya ke Laut."
Lelaki tadi berkata, "Bagaimana engkau bisa bersabar atas hilangnya harta yang banyak darimu???"
Imam Bukhari berkata kepadanya:
"sesungguhnya aku telah menghabiskan seluruh umur dan hidupku untuk mengumpulkan hadits2 Rasulullah saw, dan seluruh dunia telah mengetahui ketsiqqohanku (kredibilitasku dalam meriwayatkan hadits), maka bagaimana mungkin aku menjadikan diriku menjadi bahan tuduhan sebagai seorang pencuri??
Apakah mutiara berharga (yaitu: tsiqqoh dalam periwayatan hadits) yang mana aku habiskan umurku untuknya aku korbankan hanya karena uang yang sedikit???
Masya Allah....Semoga Allah merahmati Imam Al-Bukhari.
Beliau melakukan itu bukan demi nama baik dan harga dirinya akan tetapi demi menjaga keotentikan agama, karena beliau adalah lambang dari Hadits Nabi saw....jika beliau tertuduh sebagai pencuri..maka hilanglah nilai validitas hadits yang beliau kumpulkan.

Demikianlah sikap wara' para ulama', dunia tidak ada artinya bagi mereka dibandingkan Ilmu hadits.

Minggu, 19 Juni 2016

UNTUK SAUDARA YANG MUDAH SEKALI BERFATWA..

UNTUK SAUDARA YANG MUDAH SEKALI BERFATWA..

الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على المبعوث رحمة للعالمين وعلى آله وأصحابه الطيبين, أما بعد
Dari Abdurrahman bin Abi Laila berkata: "Aku mendapati seratus dua puluh anshar dari sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, salah seorang dari mereka ditanya tentang satu masalah lalu sahabat tersebut melimpahkannya kepada yang lain. Lalu yang lain ini melimpahkannya kepada yang ini hingga kembali ke yang pertama". Dalam suatu riwayat: "Tidak ada seorangpun dari mereka menyampaikan suatu hadits melainkan dia ingin saudaranyalah yang mewakili menyampaikannya. Dan tidaklah dia dimintai fatwa tentang suatu perkara melainkan dia ingin saudaranyalah yang mewakilinya berfatwa" (Badai'ul Fawaid Ibnul Qayyim 3/276)
Dari Sya'bi, Al Hasan dan Abi Hushain –para ulama tabi'in-, mereka berkata: "Seorang kalian sungguh berfatwa dalam suatu masalah, yang seandainya permasalahan tersebut dipaparkan kepada Umar bin Khotthob radhiyallahu 'anhu pasti dia kumpulkan ahli badar untuk mengkupasnya". (Badai'ul Fawaid Ibnul Qayyim 3/276)
Dari Abdullah bin Mas'ud dan Abdullah bin Abbas radhiyallahu 'anhu berkata: "Barangsiapa berfatwa dalam segala hal yang ditanyakan kepadanya maka dia orang gila". (Badai'ul Fawaid Ibnul Qayyim 3/276)
Dari 'Atho' berkata : "Aku mendapati beberapa kaum yang seorang dari mereka ditanya tentang suatu hal, maka dia menjawab sambil gemetaran!" (I"lamul Muwaqqi'in 'An Rabbil 'Alamin karya Imam Ibnul Qayyim 4/238)
Dari Sufyan bin 'Uyainah dan Sahnun, keduanya berkata: "Manusia paling lancang berfatwa adalah orang paling sedikit ilmunya." (Badai'ul Fawaid Ibnul Qayyim 3/276)
Dari Imam Malik Imam Madinah berkata: "Barangsiapa menjawab suatu permasalahan, maka hendaknya sebelum menjawab dia paparkan dirinya kepada surga dan neraka dan bagaimana dia selamat, kemudian baru menjawab".
Beliau ditanya tentang suatu masalah, lalu berkata: "Aku tidak tahu". Mereka berujar: ini masalah ringan lagi mudah saja. Maka dia marah seraya berujar: "Dalam ilmu tidak ada yang namanya ringan!!. Tidakkah kamu mendengar firman Allah ta'ala: "Sesungguhnya Kami akan menurunkan perkataan yang berat kepadamu". (Al Muzammil : 5). Ilmu semuanya adalah berat. Khususnya apa yang nanti dipertanggungjwabkan di hari Kiamat". (Badai'ul Fawaid Ibnul Qayyim 3/276)
Dari Ibnu Abbas dan Muhammad bin 'Ajlan : "Jika seorang 'alim melupakan (kata-kata) "SAYA TIDAK TAU", berarti telah terkena sasaran dirinya yang mematikan". (Badai'ul Fawaid Ibnul Qayyim 3/276)
Dan masih banyak pernyataan salaf dalam hal kehati-hatian dalam berfatwa ini.
Dari nukilan-nukilan di atas, maka jelaslah bagi kita bagaimana tingginya sikap wara' para imam salafus dalam berfatwa padahal merekalah para ahlinya. Maka sudah sepantasnya ikhwah sekalian sadar bahaya perkara berfatwa ini. Sebab fatwa adalah sebuah stempel atas nama Rabbul 'alamin. Jangan sampai kita terjerumus ke dalam larangan yang sangat berbahaya ini. Lebih-lebih dalam keadaan tidak punya ilmunya.

والله أعلم و صلى الله على نبينا محمد

Sabtu, 18 Juni 2016

*LUKA INDONESIAKU : SO FEW HAVE SO MUCH, SO MANY HAVE SO LITTLE*

Tidak bermaksud apapun kecuali untuk kebaikan negeri ini..
*LUKA INDONESIAKU : SO FEW HAVE SO MUCH, SO MANY HAVE SO LITTLE*


Kawan, dua tahun lalu ketika ada World Economic Forum, kami aktivis wirausaha sosial internasional bersama Oxfam launch World Equality Forum, kenapa? *karena kekayaan 85 orang terkaya di dunia sama dengan kekayaan separuh populasi dunia*. Lalu bagaimana dengan di Indonesia. Agaknya tidak jauh berbeda. Pada tahun 2008, kekayaan 40 orang terkaya di Indonesia sama dengan kakayaan 30 juta penduduk Indonesia. Tahun 2009, kekayaan 40 orang terkaya di Indonesia sama dengan kekayaan 42 juta penduduk Indonesia. Tahun 2010, naik lagi, kekayaan 40 orang terkaya di Indonesia sama dengan kekayaan 60 juta penduduk Indonesia. *Tahun 2011 kian menyakitkan, kekayaan 40 orang terkaya di Indonesia sama dengan kekayaan 77 juta penduduk Indonesia*.
Tidak cukup sampai disitu, Bulan Februari kemarin, hati kita semakin tersayat, bayangkan kekayaan 4 orang, bukan lagi 40 orang, saya ulangi *kekayaan 4 orang terkaya di Indonesia sama dengan kekayaan 100 juta penduduk Indonesia*. Ya kawan, kita terus *berjalan ke arah kesenjangan yang memicu ledakan sosial*. Menyakitkan mengetahui bahwa di negara kita *so few have so much, so many have so little*. Saya yakin dan berterima kasih penuh hormat pada Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang membacakan puisi "Tapi Bukan Kami Punya" yang mengingatkan kita kembali akan janji kemerdekaan yang tertuang dalam sila ke 5, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Luka itu semakin mengaga, tatkala kita tahu bahwa koefisien gini kita naik pesat dari 0,3 ditahun 2000 menjadi 0,42 saat ini. Yang lebih menyesakkan dada lagi, _Credit Suisse_ mengatakan *Indonesia kita sudah menjadi negara peringkat ke-4 yang memiliki kesenjangan ekonomi yang timpang* setelah Rusia, India, dan Thailand. Bayangkan, 1 persen orang terkaya di Indonesia menguasai 49,3% aset di Indonesia. Bank Dunia juga angkat bicara, pertumbuhan ekonomi selama 1 dasawarsa terakhir hanya menguntungkan 20 persen orang terkaya, sementara 80% sisanya tertinggal di belekang. Apa akibatnya, *61 persen masyarakat kita memilih menerima pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah asalkan ketimpangan juga berkurang*. Lalu saya bertanya, dimana keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia itu?
*Kesenjangan yang ada di negeri kita tidak boleh dilihat hanya soal angka, tapi itu soal luka. Luka yang harus kita ingat dan rasakan bersama*. Pemerintah boleh berbangga mengatakan angka kemiskinan kita turun menjadi 10,9% masyarakat miskin atau sekitar 28 juta penduduk dan menargetkan menjadi 9-10% pada tahun ini. Tapi jika garis kemiskinan kita hanya Rp 354.386, maka saya yakin bahwa *banyak orang-orang miskin yang tidak diakui miskin*.
Kawan, wirausaha tidak cukup untuk menyelesaikan berbagi masalah di negeri kita. *Kita butuh Wirausaha sosial, orang – orang yang bukan hanya berfikir tentang uang di tangan, tapi juga berfikir tentang kebaikan, kebermanfaatan, dan kepedulian*. Kita butuh orang-orang yang bukan hanya berfikir “How to make money”, tapi mereka juga berfikir “How to solve social problems”. Sudah 2 tahun terakhir saya berkeliling Indonesia memperkenalkan tentang konsep wirausaha sosial dan mengajak sebanyak mungkin pemuda menjadi wirausaha sosial. *Saya yakin tanpa wirausaha sosial pertumbuhan ekonomi kita tidak akan berkorelasi dengan perbaikan kesejahteraan bangsa kita*. Kawan, keluarlah sejenak dari kantor atau tempat keja kita, sejenak singgahlah di kampung-kampung yang sempit sesak dan penuh dengan kemiskinan. Rasakan cobaan dan penderitaan mereka, mencobalah sedikit berempati. _The great gift of human beings is that we have the power of empathy_.
Tapi marilah kita tatap masa depan bangsa ini dengan penuh optimisme. Sudahlah, selesaikan dan kita tutup rapat-rapat soal perbedaan dan perselisihan. Hari ini saya yakin, Indonesia sedang memasuki era baru dimana nilai-nilai penghormatan bukan hanya diberikan kepada mereka yang punya kesejahteraan finansial, tapi kepada mereka yang punya ide, gagasan, dan kepedulian. *Jadilah wirausaha negarawan yang bekerja untuk menyelesaikan berbagai masalah bangsa dengan dompetnya sendiri*.


Mohon maaf🙏🙏

Jumat, 17 Juni 2016

HIDAYAH MENGENAL SUNNAH

Sesuatu yang paling mahal didunia ini adalah HIDAYAH MENGENAL SUNNAH


Mengapa dikatakan mahal????

Karna hidayah mengenal SUNNAH sama dengan hidayah mengenal ISLAM
Bisa kita bayangkan, dari sekian trilyun manusia yang hidup dimuka bumi ini, berapa diantara mereka yang mendapatkan hidayahnya untuk memeluk agama islam??
Lalu dari sekian milyar orang yang beragama islam, berapa persen diantara mereka yang hatinya tergerak untuk mau mendalami agama???
Dan dari sekian orang yang medalami agama islam berapa persenkah orang yang mendalami agama dengan benar ???
Kemudian dari sekian orang yang mendalami agama dengan benar berapa persen orang yang mau mengamalan ilmu yang telah didapatkan ???
Oleh karena itu hidayah mengenal SUNNAH serta mengamalkannya adalah sesuatu yang sngt mahal
Takan tergantikan oleh dunia dan seisinya
Sehingga bagi yg tlah mndapt hidayah yg sangat mahal ini hndaknya ia bersyukur
Apabila ia tidak mnsyukuri nikmat hidayah tersebut dia terancam dengan firman Allah ta'ala
••••""dan (ingatlah juga) tatkala tuhanmu memaklumkan ""sesungguhnya jika kamu bersyukur ""pasti kami akan menambh (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmatku) maka sesungguhnya azabku sangat pedih ""(QS IBRAHIM :7) ---- rasa syukur ini jangan hanya dikaitkan dengan syukur atas nikmat materi -----
Adapun diantara bentuk siksaan Allah bagi orang yg telah mendptkn nikmat hidayah tapi tidak mensyukurinya ""ialah dicabutnya hidayah trsbt dari orang trsbut
👉contoh :orang yang dlunya smngat ngaji, tapi akhirnya mnghilang dan tak mngaji lagi
Salah satu mnsyukuri hidayah trsebut adalah berusaha menularkan hidayah trsebt kepada orang lain

Yang Sering 2

اَللهُ
[ Alohu ]

اَللهُ أَكْبَرُ
[ Allohu Akbar ]
Alloh maha besar

اَللهُ سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
[ Alloh Subhanahu wa Ta'ala ]
Maha suci Alloh lagi maha tinggi

اللهُ عَزَّ وَ جَلَّى
[ Alloh Azza wa Jalla]
Alloh yang maha perkasa lagi agung

اَللهُ الصَّمَدُ
[ Allohus Shomad ]

سُبْحَانَ اللهُ
[ Subhanalloh ]
Maha suci Alloh

اَلْحَمْدُ لِلهِ
[ Alhamdulillah ]
Segala puji bagi Alloh

اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ
[ Alhamdulillahi robbil a_lamien ]
Segala puji bagi Alloh Rabb (tuhan) semesta alam

بِسْمِ اللهِ
[ bismillah ]
Dengan menyebut asma Alloh

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
[ bismillahir rohman nir rohi_m ]
Dengan menyebut nama Alloh yang maha pengasih lagi maha penyayang

أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلَهَ إِلَّا الله وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ
[ Asyhadu allaa ilaha illalloh wa asyhadu annaa muhammadar rosulullohi ]
Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Alloh, dan aku bersaksi bahwa Muhammada adalah utusan Alloh

أَسْتَغْفِرُ اللهَ اْلعَظِيْمَ
[ astaghfirulloh Al adzim]
aku memohon ampunan pada Alloh yang maha agung

لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ
[ laa ilaha illalloh ]
Tiada tuhan selain Alloh

إِنْ شَاءَ الله
[ in sya_Allohu ]
Jika Alloh berkenan

آمين
[ Aa mien ]
Kabulkanlah do'a(ku)


tulisan arab asalamualaikum

Rabu, 01 Juni 2016

Yang Sering 1

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ
[ assalamualaikum wa rohmatullohi wa barokatuh ]
Atasmu keselamatan, rahmat dan berkah dari Alloh

وَ عَلَيْكُمُ السَّلَامُ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ
[ wa alaikum salam warohmatullohi wa barokatuh ]
Atasmu juga keselamatan, rahmat dan berkah dari Alloh

جَزَاكَ اللهُ خَيْرًا
[ jazakallohu khoiron ]
Semoga Alloh memberikan balasan baik untuk mu

 جَزَاكُمُ اللهُ خَيْرًا
[ jazakallohu khoiron ]
Semoga Alloh memberikan balasan baik untuk kalian

شُكْرًا جَزِيْلًا
[ syukron jazielan ]
terimakasih banyak

عَفْوًا
[ afwan ]
maaf/ balasan untuk ucapan syukron [ sama-sama ]

حَلاَلٌ
[ halal ]
diperbolehkan/ halal

حَرَامٌ
[ haromun ]
Haram/ terlarang

مَرْحَبًا يَا رَمَضَانَ
[ marhaban yaa romadhon ]
selamat datang ramadhan

أَهْلًا وَ سَهْلًا
[ ahlan wa sahlan ]
selamat datang

     َبَارَكَ اللهُ فِيْك 
[ barokallohu fiek ]
semoga Alloh memberkahimu

معَ السَّلَامَةِ
[ maas salamah ]
semoga keselamatan menyertaimu

إِلَى اللِّقَاءِ
[ ilal liqo' ]
sampai jumpa




  1. شكرا (Syukran) Terima kasih
  2. عفوا(Afwan) Terima kasih kembali. Atau Digunakan untuk minta Maaf,tergantung kalimatnya.
  3. شفاك الله (Syafakallah) Semoga Allah memberikan kesembuhan kepadamu (laki-laki).
  4. شفاك الله (Syafakillah) Semoga Allah memberikan kesembuhan kepadamu (perempuan).
  5. شفاكم الله (Syafakumullah) Semoga Allah memberikan kesembuhan kepada kalian (laki-laki).
  6. شفاه الله (Syafahullah) Semoga Allah memberikan kesembuhan kepadanya (laki-laki).
  7. شفاها الله (Syafahallah) Semoga Allah memberikan kesembuhan kepadanya (perempuan).
  8. شفاهم الله (Syafahumullah) Semoga Allah memberikan kesembuhan kepada mereka (laki-laki).
  9. شفاهن الله (Syafahunnallah) Semoga Allah memberikan kesembuhan kepada mereka (perempuan).
    Jika Syafakallah diartikan dengan “Semoga lekas sembuh” tentu diucapkan kepada semua orang. sedangkan untuk anaknya laki laki “Syafahullah”, dan kalau anaknya perempuan (Syafahallah).
  10. بارك الله فيك (Barakallahu fika atau Barakallahu fik ) Semoga Allah memberkahimu (laki-laki).
  11. بارك الله فيك (Barakallahu fiki atau Barakallahu fik) Semoga Allah memberkahimu (perempuan).
  12. بارك الله فيكم (Barakallahu fikum) Semoga Allah memberkahi kalian (laki-laki).
    Catt: Tidak cukup mengatakan Barakallah saja, karena kalimatnya tidak sempurna, dan tidak jelas ditujukan untuk siapa.
  13. جزاك الله خيرا (Jazaakallahu khairan) Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan (laki-laki).
  14. جزاك الله خيرا (Jazaakillahu khairan) Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan (perempuan).
  15. جزاكم الله خيرا (Jazaakumullahu khairan) Semoga Allah membalas kalian dengan kebaikan (laki-laki).
    Jadi, tidak cukup mengucapkan “Jazaakallah” atau “Jazaakillah” saja, karena kalimatnya tidak sempurna. Jawaban dari nomor 13,14,15 ( tergantung orang yang mengucapkannya)
  16. وإياك (Wa Iyyaka atau Waiyyak) Semoga engkau juga demikian (laki-laki).
  17. وإياك (Wa Iyyaki atau Waiyyak) Semoga engkau juga demikian (perempuan)
  18. وإياكم (Wa Iyyakum) Semoga kalian juga demikian (laki-laki).