Rabu, 30 Desember 2015

Kesombongan

Kesombongan walaupun tidak dinyatakan dalam perkataan atau perbuatan, dapat dirasakan dalam hati si hamba sendiri. Sebab, kesombongan yang tersimpan dalam hati, akan lebih membahayakan si hamba, karena akan menumbuhkan berbagai macam sifat yang bisa menggolongkan dirinya sebagai manusia syirik.
Dikisahkan pada masa lampau ada seorang ahli ibadah yang selalu bertaqarrub kepada Allah, membuat ia selalu mendapat perlindungan-Nya. Kemana saja pergi ia selalu ditutupi oleh awan hingga badannya tidak terkena panas matahari. Pada suatu hari ketika si ‘abid ini sedang mengadakan suatu perjalanan, seorang pelacur melihatnya, lalu dalam hati pelacur ini tumbuh perasaan halusnya. Ia mendekati hamba Allah yang taat ini, dengan harapan ia mendapatkan rahmat Allah. Ketika pelacur ini mendekat kepadanya, tiba-tiba saja ahli ibadah ini rnenjadi jijik, dan mengusir pelacur itu dengan kata-kata yang menyakitkan. Peristiwa itu dikisahkan dari peristiwa ahli ibadah Bani Israil. Nabi Muhammad saw menerima wahyu dari Allah swt tentang peristiwa ini, menyebut bahwa Allah swt telah mengampuni dosa pelacur tersebut dan membatalkan amal ibadah si ‘abid itu. Peristiwa ini telah mernberi i’tibar kepada manusia, agar janganlah mereka mencampurkan kemurnian ibadah kepada Allah dengan perasaan atau tindakan yang berakibat musnahnya amal ibadat mereka sendiri. Perbuatan seperti riya’, angkuh, bangga, meremehkan sesama manusia, menyakitkan hati sesama hamba, karena merasa dekat dengan Allah, adalah perbuatan yang bisa merusak amal ibadah si ‘abid itu.

Peristiwa yang sama juga pernah terjadi terhadap seorang hamba ahli ibadah Bani Israil. Ketika sedang sujud di tempat tafakkumya, tiba-tiba tengkuk ahli ibadah ini diinjak oleh seorang laki-laki dengan sangat keras, sangat menyakitkan. Diriwayatkan bahwasanya kejadian ini berhubungan dengan sifat ahli ibadah yang diketahui oleh Allah swt sangat sombong dan membanggakan ibadahnya di hadapan manusia. Kesombongan karena merasa dirinya dekat kepada Allah berakibat dosanya tidak diampuni oleh-Nya.
Dalam beribadah yang semata-mata dihadapkan kepada Allah Ta’ala belaka, seorang ‘abid yang takwa hendaklah berhati-hati memerihara ibadahnya sendiri. Jangan sampai bercampur baur dengan kehendak lain yang akan menjerumuskan si hamba kepada perasaan angkuh, riya’, ujub, rasa suci, menganggap orang lain kotor, membuat diri seakan-akan tidak ada yang menyamainya, atau menempatkan diri sebagai manusia suci yang harus menyisihkan diri dari anggota masyarakat yang dianggapnya kotor dan berdosa. Seorang muslim yang mengikuti jejak Nabi Muhammad Saw tidak boleh menjadi saleh sendiri, ia wajib pula membawa manusia yang dianggap banyak bermaksiat kembali kepada jalan Allah, agar menjadi saleh, hidup beribadah bersama para muslimin lainnya.
.
Semoga kita dapat mengamalkan mutiara pesan ini, dan semoga Allah swt selalu meridhoi dan memberikan petunjuk-Nya kepada kita. Aamiin.
.
Sumber: Al Hikam, Ibnu Athailah as Sakandari.

Sabtu, 19 Desember 2015

Dialog Si Liberal dan Kyai Kampung

 Dialog Si Liberal dan Kyai Kampung
Liberal: Kyai, ada orang baek banget, anti korupsi, bangun mesjid, rajin sedekah sampe hidupnya sendiri dikorbanin buat nolongin orang banyak, trus meninggal dan dia bukan Muslim, masuk mana?
Kyai: Maaf… Neraka…
Liberal: Lahh? Kan dia orang baek. Kenapa masuk neraka?
Kyai: Karena dia bukan Muslim.
Liberal: Tapi dia orang baek Ki. Banyak orang yang kebantu karena dia, bahkan umat Islam juga. Malah Bangun Masjid Raya segala. Jahat bener dah Tuhan kalau orang sebaek itu dimasukin neraka juga.
Kyai: Allah tidak jahat, hanya adil.
Liberal: Adil dari mane?
Kyai: Kamu sekolahnya apa?
Liberal: Ane mah Master Sains lulusan Amerika Kyai, kenape?
Kyai: Kenapa bisa kamu dapat titel Master Sains dari Amerika?
Liberal: Karena kemaren ane kuliah disana, diwisuda disana.
Kyai: Namamu terdaftar disana? Kamu mendaftar?
Liberal: Ya jelas dong Kyai, ini ijazah juga masih basah.
Kyai: Sekiranya waktu itu kamu tidak mendaftar, tapi kamu tetap datang kesana, hadir di perkuliahan, diam-diam ikut ujian, bahkan kamu dapat nilai sempurna, apakah kamu tetap akan dapat ijazah?
Liberal: Jelas enggak Kyai, itu namanya mahasiswa ilegal, sekalipun dia pintar, dia nggak terdaftar sebagai mahasiswa, kampus ane mah ketat soal aturan gituan.
Kyai: Berarti kampusmu jahat dong, ada orang sepintar itu tak dikasih ijazah hanya karena tidak mendaftar?
Liberal: *terdiam*
Kyai: Gimana?
Liberal: Ya nggak jahat sih, itu kan aturan, salah si mahasiswa kenapa nggak mendaftar, konsekuensinya ya nggak dapat ijazah dan titel resmi dari kampus.
Kyai: Nah, kalau kampusmu saja ada aturan, apalagi dunia dan akhirat… Kalau surga diibaratkan ijazah, dunia adalah bangku kuliah, maka syahadat (mengakui tidak ada tuhan selain Allah dan nabi Muhammad adalah utusan Allah) adalah pendaftaran awalnya. Tanpa pendaftaran awal, mustahil kita diakui dan dapat ijazah, sekalipun kita ikut kuliah dan mampu melaluinya dengan gemilang. Itu adalah aturan, menerapkannya bukanlah kejahatan, melainkan keadilan.

Jumat, 04 Desember 2015

Fakta Orang-orang Israel dalam Kurang dari 1 Menit

Fakta Orang-orang Israel dalam Kurang dari 1 Menit
~Sebelum tahun 1948:
Israel: "Kami diusir di Eropa. Bahkan mereka membunuhi kami. Tolonglah kami. Ijinkan kami tinggal untuk sementara."
Palestina: "Tinggallah di sini. Berdampingan dengan kami. Sampai kalian aman."
~Tahun 1948 dan selanjutnya:
Israel: "Ini tanah dan rumah kami! Kami berhak tinggal di sini! Kalian yg harus pergi!
Palestina: "Lho kok? Bukankah kalian yg diberi tumpangan sementara oleh kami?"
Amerika kepada Palestina: "Tenang. Kami yg akan bicara dengan mereka (Israel).
Amerika kepada Israel: "Teruskan saja tinggal di sini. Perluas tempat tinggalmu (Israel). Mereka biar kami yg atur.
PBB: "Kami diskusikan dulu ya..."
~Tahun 2008 hingga sekarang (dimana Israel merebut 90% tanah negara Palestina):
Palestina: "Kenapa kalian merebut tanah kami? Membunuhi warga kami? Kalian memang penjajah yg keji dan tak tahu terimakasih! Kami akan memperjuangkan tanah dan bangsa kami hingga merdeka!"
Israel: "Hahaha... Omong kosong! Pergi kalian! Atau kami akan membumi hanguskan kalian!"
Amerika kepada Palestina: "Mereka ini mempertahankan haknya! Kalian (Palestina) jangan menyerang! Atau kekacauan ini tidak akan berakhir!"
Amerika kepada Israel: "Teruskan saja, Bro! Mereka ini lemah. Perlu bantuan senjata dan militer?"
PBB: "Ayo damai! Palestina mengalah saja. Jangan melawan. Demi perdamakan dan keamanan dunia!
Soal ISIS...ada selamatkn palestin beraartii ISIS satu barisan...klo gak ada...yaaa ndak usah kluarin otott klo ISIS bnyak yg mngatakan barisan zionis...wollesss bro wolless
***
Ada juga yg sibuk menuduh dan memfitnah pejuang Palestina dari kalangan internal umat Islam, baik yg ekstrim kiri ataupun yg ekstrim kanan yg memperkeruh suasana.

Selasa, 01 Desember 2015

Islam tidak mengajarkan radikalisme

 Islam tidak mengajarkan radikalisme, tapi Islam mengajarkan ASYIDDA'U 'ALAL KUFFAR WA RUHAMA'U BAINAHUM (keras terhadap orang kafir dan berkasih sayang dengan sesama Mukmin).
Islam mengajarkan toleransi terhadap perbedaan, tapi Islam juga mengajarkan AMAR MA'RUF NAHI MUNKAR.
Jika sikap tegas terhadap kekafiran dan simbol2nya dianggap radikalisme, maka bagaimana sikap NABI MENGHANCURKAN 360 BERHALA saat Fathul Makkah, mau kalian istilahkan apa?
Jika kaum Muslim tidak menyetujui adanya maksiat terang2an, atau pendirian rumah ibadah yang tidak sesuai aturan, lalu itu disebut intoleran, maka sikap SAHABAT NABI MENUMPAHKAN DRUM2 MINUMAN KERAS di Madinah saat turun ayat larangannya, mau kalian istilahkan apa?
Kami akui kalian memang lihai bermain kata, menuduh, dan membuat stigma, karena kalian punya lebih percaya media kafir dan dana dari mafia kafir lagi murtad, tapi KALIAN LEMAH dalam memadamkan cahaya agama kami.
JUJUR SAJA..
Jangan malu2 untuk kalian mengatakan, "Kami Anti Islam."
Ajaran radikalisme yang kalian maksud adalah Islam dan kaum Muslimin.
Gerakan intoleransi yang kalian maksud adalah Islam dan Kaum Muslimin.
Kalian (para thaghut, liberal, nasrani, sekuler ngaku Muslim, komunis, MUNAFIK) adalah konfigurasi kerjasama abadi kekuatan jahat, yang sudah kami antisipasi sejak lama!
TIDAK USAH BERKILAH...
Sebab permusuhan kalian lebih nampak dari kilahan kalian.
Tidak usah pura2, sebab cepat atau lambat kepura2an akan berakhir.
KATAKAN SESUKA KALIAN...
Tentang kami: radikal, intoleran, teroris, ekstrimis, sampai kalian puas!
Karena sampai kapan pun ya begitulah kemunafikan kalian sejak dulu.
Jika menjalankan ajaran agama, mengamalkan nya, istiqamah kepadanya, dan tegas terhadap kekafiran dan para pelakunya, diberikan berbagai stigma buruk oleh kalian, maka sama sekali tidak menyurutkan sikap kami.. dan In Sya ALLAH kami tidak berubah, biidznillah.
Matilah kalian, dengan kedengkian Kalian.
Walhamdulillah....

Jumat, 27 November 2015

HADITS : BID'AH - TIDAK SEMUA SESAT


"Semua bid'ah sesat, mengapa ada bid'ah hasanah dan bid’ah sayyiah?"
Saya pernah dengar hadits:
كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
Semua bid’ah itu sesat
Tetapi saya juga dengar dari kyai-kyai katanya bid’ah itu ada bid’ah hasanah dan ada bid’ah sayyiah, mana itu yang benar?
Kalau bid’ah Dholalah itu lafadnya umum, tiap-tiap lafad umum yaitu biasanya kemasukan takhsis, contohnya:
Hadits:
كُلُّ شَيْئٍ خُلِقَ مِنَ اْلمَاءِ
Segala sesuatu itu dibikin dari air
Apakah malaikat juga dibikin dari air? Iblis apakah dari air?
Hadits:
كُلُّ مُسْكِرٍ خَمْرٌ وَكُلُّ خَمْرٍ حَرَامٌ
Segala yang memabukan itu khomer, dan semua khomer itu haram
Kecubung itu memabukan, apakah itu juga namanya khomer? Khomer bagi orang yang مُضْطَرٌّ apakah juga haram hukumnya?
Hadits:
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَتِهِ
Semua kamu itu penggembala, dan semua kamu itu ditanya dari hal ro’iyahnya
Apakah orang gila dan orang makruh, juga masuk dalam hadits ini? Kesemuanya itu dijawab tidak? Demikian pula kalau bid’ah dholalah. Apakah karena hadits ini maka saudara sampai hati mengatakan bahwa perbuatan Utsman bin Affan yang memerintahkan adzan jum’at dua kali itu dholalah? Dan Umar bin Khottob yang menjalankan tarawih dua puluh rakaat itu juga dholalah? Baca Barzanji yang isinya sejarah Maulid Nabi itu juga dholalah? Mendirikan pondok pesantren dan madarasah itu juga dholalah? Dan saudara sendiri yang tidak dholalah. Apalagi kalau menurut riwayat yang diriwayatakan oleh Ad Dailamy Fi Musnadil Firdausi, hadits itu berbunyi:
كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ إِلاَّ فِي عِبَادَةٍ
Kami persilahkan melihat Kunuzul Haqoiq fi Hadits Khoirul Kholaiq juz Tsani Shohifah 39.
Bagaimana kebenaran hadits berikut?
مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هذَا مَا َليْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
Hadits itu memang benar diceritakan oleh Bukhori wa Muslim wa Abi Dawud wa Ibnu Majah dari Aisyah, akan tetapi perhatikanlah benar-benar terjemahannya! “Barang siapa mengada-ada (menimbulkan) di dalam agama kita ini, sesuatu yang tidak bersumber darinya, maka ia ditolak”. Lalu apalagi yang saudara maksud? Kalau kita mengerjakan sholat shubuh empat rakaat, atau sholat mayit pakai ruku’, sujud, itu memang ditolak, sebab yang demikian itu tidak ada sumbernya dari agama. Adapun yang ada sumbernya dari agama, sebagaimana masalah-masalah yang disebut dimuka (adzan jum’at dua kali, tarawih dua puluh rakaat dan lain sebagainya) ia tidak termasuk yang ditolak.
Sesungguhnya apakah yang disebut bid’ah itu?
Memang arti Bid’ah ini sesungguhnya harus ditanyakan terlebih dahulu, sebelum disodorkannya hadits:
كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
Bid’ah itu ada dua macam:
1.Bid’ah syar’iyah
2.bid’ah lughowiyah.
Tiap-tiap ucapan, perbuatan atau i’tikad yang tidak bisa disaksikan kebenarannya oleh ushulis syar’iyah (Al Kitab, Sunah, Al Ijma’, Qiyas) maka itu Bid’ah Mardudah. Inilah yang dimaksud oleh haditsnya Aisyah tersebut di atas. Ini pula yang disebut Bid’ah Syar’iyah.
Adapun Bid’ah lughowiyah, yaitu segala yang belum pernah terjadi pada zaman Rasululah SAW.Bid’ah lughowiyah terbagi menjadi lima:
Bid’ah Wajibu Ala Kifayah, misal mempelajari Al Ulumul Arabiyah sebagai alat masuk memahami Al-Qur’an Dan Hadits.
•Bid’ah Muharromah, misanya seperti I’tiqod dan hal ihwal ahli bid’i yang bertentangan dengan thoriqoh Ahli Sunnah Wal Jama’ah.
•Bid’ah Mandubah, yaitu perbuatan-perbuatan yang baik tidak terjadi pada zaman RasulullahSAW.seperti mendirikan madrasah-madrasah untuk memudahkan cara-cara memberi pelajaran agama kepada murid-murid.
•Bid’ah Makruhah, misalnya seperti menghias masjid dengan hiasan yang berlebih-lebihan.

•Bid’ah Mubahah, sepeti bermewah-mewah dalam makan minum.
Sumber : eBook Tanya jawab Bersama KH. Bisri Musthofa ( Tokoh NU )

Selasa, 24 November 2015

KUPAS TUNTAS FIKIH LAILATUL QADR


Jika umur umat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dibandingkan dengan umat terdahulu maka tidaklah sebanding. Nabi Nuh alaihis salam saja berdakwah kepada kaumnya selama 950 tahun dan begitu pula kaum Nabi yang lainnya memiliki umur panjang.
Adapun umur umat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam hanya berkisar antara 60 atau 70 tahun, yang memiliki umur lebih dari itu sangatlah sedikit.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
أَعْمَارُ أُمَّتِـي مَا بَيْنَ السِّتِّيْنَ إِلَى السَّبْعِيْنَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ
“Umur-umur umatku antara 60 hingga 70, dan sedikit dari mereka yang melebihi itu.” (HR. At-Tirmidzi)
Jika dibandingkan dengan usia umat Nabi lainnya maka umat Nabi shallallahu alaihi wasallam memiliki kesempatan beramal shalih lebih sedikit dari umat lainnya. Namun karena cinta dan kasih sayang Allah Ta’ala kepada umat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam maka disediakanlah satu malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu lailatul qadr. Malam keberkahan, malam kemuliaan, malam penuh ampunan, malam ketenangan, malam amal kebaikan dilipatgandakan serta beribadah pada malam itu lebih baik dari seribu bulan atau sekitar 83,3 tahun, berharap dengan malam itu amal umat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam bisa mengimbangi amal umat Nabi lainnya.
Maka dalam kesempatan kali ini kami akan memaparkan tentang lailatul qadr semoga bermanfaat dan menjadikan kita lebih giat beribadah di lailatul qadr.
A. Penamaan Lailatul Qadr
Disebut lailatul qadr karena alasan berikut:
1. Karena malaikat pada malam itu mencatat taqdir atau ketentuan-ketentuan manusia seperti rizki dan ajalnya untuk masa satu tahun
2. Karena kebesaran dan kemuliaan kedudukannya
3. Ada yang berpendapat karena ketaatan pada malam itu memiliki kedudukan tersendiri
[Lihat Syarah Shahih Muslim dan Taisirul ‘Allam Syarhu Umdatil Ahkam]
B. Keutamaan Lailatul Qadr
Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْر. وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ . لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ . تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ . سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ .
Artinya: Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukan kamu apakah malam kemuliaan itu? . Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar
Dari ayat diatas bisa diketahui bahwa lailatul qadr memiliki beberapa keutamaan yaitu:
1. Pada malam itu Al-Quran diturunkan secara utuh
2. Lailatul qadr malam yang agung dan mulia
3. Beribadah pada malam itu lebih baik dari seribu bulan
4. Para malaikat turun pada malam itu membawa rahmat, keberkahan, dan ketenteraman bagi manusia. Ada yang berpendapat membawa semua urusan yang telah ditetapkan dan ditakdirkan oleh Allah untuk masa satu tahun.
5. Malam yang penuh berkah dan amalan-amalan kebaikan dilipatgandakan
C. Kapankah Lailatul Qadr Terjadi?
Ringkasnya adalah:
1. Lailatul qadr tidak terjadi kecuali di malam-malam bulan ramadhan
2. Ulama berbeda pendapat tentang penentuan malamnya, Ibnu Hajar Al-‘Asqalani rahimahullah menuturkan bahwa pendapat ulama dalam masalah ini mencapai lebih dari empat puluh pendapat
3. Mayoritas ulama berpendapat bahwa lailatul qadr terdapat pada sepuluh malam terakhir bulan ramadhan dan lebih ditekankan lagi pada malam-malam ganjil
4. Paling diharapkan lagi terjadinya pada malam 27 pada bulan ramadhan, dan pendapat ini juga yang dipegang oleh para ulama seperti Imam Ahmad rahimahullah.
5. Kepastian terjadinya lailatul qadr pada malam tertentu adalah rahasia Allah, diantara hikmah dirahasiakan waktu terjadinya lailatul qadar adalah agar umat Islam bersungguh-sungguh dan berlomba-lomba dalam beramal kebaikan diseluruh malam-malam sepuluh terakhir bulan ramadhan
D. Tanda-Tanda Lailatul Qadr
Lailatul qadr memiliki beberapa tanda diantaranya:
1. Pada malam itu cuaca sangat cerah
2. Malam itu lebih bercahaya
3. Seorang mukmin merasakan ketenangan dan kelapangan dada melebihi malam-malam lainnya.
4. Angin bertiup perlahan
5. Terkadang Allah memperlihatkan lailatul qadr kepada seseorang lewat mimpinya
6. Seseorang merasakan kelezatan dalam beribadah jauh melebihi apa yang dirasakannya pada malam-malam lainnya.
[Sahih Fikih Wanita Karya Syaikh Ibnu Al-Utsaimin]
Diantara hadits yang menunjukkan tanda lailatul qadr adalah hadits
Dari Ubadah bin Ash-Shamit radhiyallahu anhu ia berkata:
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ: لَيْلَةُ الْقَدْرِ فِيْ الْعَشْرِ الْبَوَاقِيْ, مَنْ قَامَهُنَّ ابْتِغَاءَ حِسْبَتِهِنَّ فَإِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَغْفِرُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ, وَهِيَ لَيْلَةُ وِتْرٍ, تِسْعٌ أَوْ سَبْعٌ أَوْ خَامِسَةٌ أَوْ ثَالِثَةٌ أَوْ آخِرُ لَيْلَةٍ, وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ َ: إِنَّ أَمَارَةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ أَنَّهَا صَافِيَةٌ بَلْجَةٌ كَأَنَّ فِيْهَا قَمَراً سَاطِعاً سَاكِنَةٌ سَاجِيَةٌ, لاَ بَرْدَ فِيْهَا وَلاَ حَرَّ, وَلاَ يَحِلُّ لِكَوْكَبٍ أَنْ يُرْمَى بِهِ فِيْهَا حَتَّى تُصْبِحَ, وَإِنَّ أَمَارَتَهَا أَنَّ الشَّمْسَ صَبِيْحَتَهَا تَخْرُجُ مُسْتَوِيَةً, لَيْسَ لَهَا شُعَاعٌ مِثْلَ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ, وَلاَ يَحِلُّ لِلشَّيْطَانِ أَنْ يَخْرُجَ مَعَهَا يَوْمَئِذٍ.
“Sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Lailatul Qadr (terjadi) pada sepuluh malam terakhir. Barangsiapa yang menghidupkan malam-malam itu karena berharap keutamaannya, maka sesungguhnya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang lalu dan yang akan datang. Dan malam itu adalah pada malam ganjil, ke dua puluh sembilan, dua puluh tujuh, dua puluh lima, dua puluh tiga atau malam terakhir di bulan Ramadhan,” dan Rasulullah shallallahu ‘
alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya tanda Lailatul Qadr adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin dan tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatul Qadr adalah, matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu. (HR. Ahmad)
E. Dzikir Yang Dibaca
Aisyah radhiyallahu anha berkata: aku bertanya, wahai Rasulullah bagaimana pendapatmu jika saya mengetahui malam yang mana lailatul qadr tersebut, apa yang harus aku ucapkan? maka beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda: katakanlah:
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّيْ
“Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Pemaaf dan menyukai memaafkan, maka maafkan aku.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
F. Apa Yang Dilakukan Kaum Muslimin
Sebagian umat Islam disepuluh malam terakhir bulan ramadhan justru semangatnya menurun, banyak dari mereka tidak lagi melakukan qiyamullail di masjid, mulai bermalas-malasan dalam beramal shaleh, dan sebagian lainnya mulai menyibukkan dengan perkara-perkara dunia seperti jalan-jalan atau berbelanja di mall-mall, ada juga yang sibuk membuat kue lebaran, ada juga yang rela bermacet-macetan dijalan-jalan lantaran mudik dan berbagai aktivitas yang menyibukkan dirinya bukan dalam rangka ketaatan.
Padahal yang seharusnya dilakukan oleh umat Islam adalah meningkatkan semangat ibadah dan memaksimalkan dalam beramal shaleh karena di waktu-waktu itu sangat diharapkan kedatangan lailatul qadr. Peluang yang sangat berharga untuk mendapatkan pelipatgandaan pahala amal kebaikan, di saat itulah amalan ibadah yang dilakukan oleh seseorang lebih baik dari seribu bulan.
Rasulullah shallahu alaihi wasallam pun telah mencontohkan kesungguhannya dalam beribadah disepuluh malam terakhir bulan ramadhan.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: – كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُ -أَيْ: اَلْعَشْرُ اَلْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ- شَدَّ مِئْزَرَهُ, وَأَحْيَا لَيْلَهُ, وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ – (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)
Dari ‘Aisyah radhiyallahu anha, ia berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wasallam biasa ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, beliau mengencangkan sarungnya, menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” Muttafaqun ‘alaih. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Maksud dari mengencangkan sarungnya adalah sebagai isyarat kesiapan yang matang dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam untuk memaksimalkan ibadah. Sebagian ulama mengatakan bahwa maksud dari mengencangkan sarung adalah beliau shallallahu alaihi wasallam meninggalkan istrinya untuk fokus beribadah di masjid.
Diantara ibadah yang beliau shallallahu alaihi wasallam lakukan adalah i’tikaf di masjid dan inipun yang seharusnya dilakukan oleh setiap muslim.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ:- أَنَّ اَلنَّبِيَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَعْتَكِفُ اَلْعَشْرَ اَلْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ, حَتَّى تَوَفَّاهُ اَللَّهُ, ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari ‘Aisyah radhiyallahu anha, ia berkata bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wasallam biasa beri’tikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan ramadhan hingga beliau diwafatkan oleh Allah. Lalu istri-istri beliau beri’tikaf setelah beliau wafat. (HR. Al- Bukhari dan Muslim)
Amalan utama yang hendaknya juga dilakukan oleh seseorang adalah shalat malam.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda.
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إَيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa berdiri (shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dan amalan-amalan lainnya seperti dzikir, shalawat, sedekah, dakwah, berbakti kepada orang tua, membaca al-Quran dan lain sebagainya.
Inilah pemaparan tentang fikih lailatul qadr, semoga kita mampu memaksimalkan ibadah dan semoga Allah menerima semua amalan shalih kita. Wallahu A’lam Bish Showab
Referensi:
1. Syarah shahih muslim karya imam an-Nawawi Asy-Syafii
2. Taisirul ‘allam syarhu ‘umdatil ahkam karya syaikh Abdullah bin Abdurrahman bin Shalih Alu Bassam
3. Sahih fikih wanita karya syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin
4. Panduan praktis puasa, tarawih, i’tikaf, lailatul qadr dan zakat fithr karya Abu Muhammad Ibnu Shalih bin Hasbullah pustaka Ibnu Umar
5. Shahih fikih sunnah karya syaikh Abu Malik Kamal bin As-Sayyid Salim
Oleh: Abul Fata, Lc

Senin, 23 November 2015

MANUSIA TERBAIK


🌻Manusia terbaik dalam sejarah 📖 !!!adalah :
MUHAMMAD S.A.W, beliau tak punya pelayan,
namun dipanggil dengan sebutan Baginda 👑.
🌻Beliau tak bersekolah📖,
namun disebut Sang Guru 📝.
🌻Beliau tak memiliki obat 💊 namun mereka menyebutnya tabib💊.
🌻Beliau tak memenangkan pertempuran militer🔥🔫🔫,namun
berhasil menaklukkan dunia🎾.
🌻Beliau tak melakukan kejahatan🔥🔫 , namun mereka membuatnya menderita🔨.
🌻Beliau telah dimakamkan di Madina,
namun tetap hidup hingga kini.
🌻Aku merasa terhormat mencintai 👑 Dia yang mencintai kita !
Jika kau👉 percaya pada ALLAHdan MUHAMMAD ( s.a.w ) kirimkan pesan ini 📲 📩 se-banyak2 nya kepada setiap kenalanmu
👫🚶👮👸 atau biarkan saja 🙇😷 namun ingatlah🙆 bahwa
MUHAMMAD ( s.a.w ) pernah berkata
"Jika kau menyangkal ku dihadapan manusia,
aku akan menyangkal mu
dihadapan Allah di surga..."
🌻Jika kamu merasa bersyukur 👏 atas segala Rahmat Allah,
jangan sungkan ....?
Tunaikanlah ibadah haji sebelum tidur....
🌻Ini sangat menarik, tolong luangkan 2 menit saja untuk membacanya.
★suatu hari Rasulullah SAW pernah
bersabda kepada Ali ( R.A. ) :
Wahai Ali, lakukanlah 5 hal ini sebelum tidur...
◆ 1. Berikan sedekah 4000 Dinar, kemudian tidurlah.
◆2. Khatamkan Quran, lalu tidur.
◆3. Belilah surga, lalu tidurlah.
◆4. Perbaikilah hubungan dua orang yang tengah berselisih,
kemudian tidurlah.
◆5. Tunaikanlah satu kali haji,
lalu tidurlah.
★Ali ( R.A. ) pun menjawab,
Ya Rasulallah !
Mana mungkin aku bisa melakukannya ?
Lalu nabi ( SAW ) menjawab :
◆4 kali membaca Al Fatihah adalah sama dengan sedekah 4,000 Dinar.
◆3 kali membaca surah Al Ikhlas sama nilainya dengan menamatkan satu Al-Qur'an.
◆3 kali membaca Shalawat ( minimal membaca Sallalaho Alaihi Wa Salam ) adalah harga surga.
◆10 kali bacaan istighfar sama nilainya dengan menyambungkan silaturrahim dua orang yg berselisih.
◆4 kali membaca Subhanallah,
Alhamdulillah, Laa ilaaha ilallah, Allahu Akbar sama dengan menunaikan satu kali Haji.
★Lalu Ali (R.A.) pun berkata, Ya Rasulallah ( SAW )!
Kini aku akan menjalankan semua
nasehatmu ini sebelum tidur !
★Hanya butuh kurang dari lima menit untuk menjalankannya,
namun lihatlah semua kebaikan amalan tersebut!
Siapa tak ingin menorehkan semua kebajikan itu dalam buku catatan amal baiknya?
★untuk mengingatkan seseorang akan amalan ini, cara termudah adalah dengan menuliskan kesemua dzikir tersebut pada sehelai kertas, untuk dibaca sebelum tidur, dan tempelkan di dekat tempat tidur Anda, untuk dibaca 😊....
Dan tentu saja, dengan niat mengingat Allah ....
🌻Indahnya jika Anda mau berbagi tulisan ini ke sebanyak Muslim yang Anda kenal, karena jika atas usaha Anda seseorang menjalankan amalan2 ini, maka Anda pun akan menerima pahala dan kebaikannya ...
In sya ALLAH.
Aamiin...YaRobbal 'Aalamiin...
🌻Suratul Faatihah melindungi seseorang dari kemurkaan Allah
🌻 Surah Yasiin melindungi seseorang dari kehausan pada hari pengadilan.
🌻Suratul Waaqi'ah melindungi seseorang dari kefakiran dan kelaparan.
🌻Surah Al-Mulk melindungi manusia dari azab kubur.
🌻Surat Al-Kautsar melindungi seseorang dari kejahatan musuh.
🌻Surat Al-Kaafiruun melindungi dari kekafiran saat ajal menjemput.
🌻Surat Al-Ikhlaas melindungi seseorang dari kemunafikan.
🌻Surat Al-Falaq melindungi seseorang dari marabahaya.
🌻Surat An-Naas melindungi seseorang dari pikiran jahat.

🍁Seandainya seseorang mengindahkan amalan2 dalam pesan yang Anda kirimkan
ini dan mengamalkannya,
andapun akan meraih kebaikan karena telah menyampaikannya...