Rabu, 03 Februari 2016

BUDI PEKERTI MENJADIKAN DIRIMU LEBIH MULIA


Budi pekerti yang baik adalah bersikap tegar menghadapi perlakuan buruk seseorang, tidak mengharap balasan atas kebaikan, mengasihi orang yang berbuat zalim kepada kita dan memintakan ampunan untuknya.
Suatu hari, seorang Sultan yang juga menjadi Sufi besar di masanya, Syeikh Ibrahim bin Adham pernah ditanya seorang tentara yang tidak mengenalinya. Ketika itu Syeikh Ibrahim memakai pakaian wol layaknya seorang Sufi. Tentara tersebut bertanya, "Apakah engkau seorang hamba?" Syeikh Ibrahim menjawab, "Iya." Tentara itu bertanya lagi, "Dimanakah pemukiman?" "Disana." Jawab Syeikh Ibrahim sembari menunjuk ke arah kuburan.
Merasa dipermainkan -padahal jawaban Syeikh Ibrahim menunjukan sebuah hakikat bahwa pemukiman abadi adalah alam barzakh-, sang tentara pun murka. Ia memukul wajah Syeikh Ibrahim dan membawanya ke kota, yakni ke kerajaan Syeikh Ibrahim. Ketika sampai di kota, para tentara lainnya memberitahu tentara tadi bahwa yang ditawannya itu adalah Sultan Ibrahim bin Adham.
Mengetahui yang ditawannya adalah rajanya sendiri, si tentara kemudian turun dari kudanya dan mencium kaki Syeikh Ibrahim, serta meminta ampun atas apa yang dilakukannya. Syeikh Ibrahim pun mengampuninya, bahkan malah mendoakan surga untuknya. Ketika orang -orang bertanya kenapa, Syeikh Ibrahim menjawab, "Karena aku tahu aku mendapat pahala atas apa yang dilakukan dia kepadaku, dan aku tidak ingin mendapatkan pahala sebab dia, dimana pada saat yang sama dia mendapat dosa sebab menyakitiku."

Tidak ada komentar: