Minggu, 24 Mei 2009

FATWA HARAM SEENAKNYA MUI


Assalamu'alaikum wr. wb.

Wahai MUI, beranikah antum-antum semua memberikan fatwa-fatwa yang paling BERANI....? sebab belakangan ini fatwa dari antum nampaknya kok kurang ilmu...kurang banyak masukan dari beberapa pendapat.
Apalagi kini ada berita baru tentang facebook yang sebelumnya rokok tapi masih bersifat "banci", "takut" apakah ini akan beulang?
Kalau saya menyarankan coba cari kajian-kajian yang nantinya akan bisa mengeluarkan fatwa yang pro orang kecil... sebab saya amati fatwanya kok banyak yang pro nya ke pemerintah atau orang-orang / perusahaan yang udah gede.
Misal beranikah antum keluarkan fatwa :
1. Haram minyak tanah ditiadakan di negeri ini... atau
2. Haram menaikkan harga BBM.... atau
3. Haram kemiskinan di Indonesia.
BERANI ??????????????????????????????????

"Sepele"


"burung yang terbang
ikan berenang karena Allah
tiada satupun yang tak direncana
daun yang jatuh dan
hujan yang turun
.......................................
semua tlah di tuliskan ...........
........................................"

Sebuah petikan syair dari lagu Opick yang pernah populer, adalah hukum yang berlaku di alam ini. Allah Rob semesta alam, Tuhan Yang Maha Besar saja tidak meninggalkan sedikitpun permasalahan yang mungkin dianggap manusia adalah hal yang sepele, hal yang biasa.
Daun yang sudah layu, kropos, kering bagi kita manusia akan dianggap sebagai hal yang biasa dan memang sudah sepantasnya jatuh ke bumi. Dan dari setiap daun yang jatuh cukup bagi kita menyapu, membuang atau membakarnya bahkan ada yang tidak peduli.
Bagi Allah yang Maha Besar, daun yang "sepele" itu ternyata semua sudah direncana oleh Nya, semua sudah dicatat dalam setiap kejadiannya. Semua sudah diperhitungkan, semua diurus oleh Nya.
Adakah dari kita yang sudah merasa besar, menjadi pemimpin / pimpinan, menjadi ketua suatu organisasi, menjadi bos ..... akan menganggap hal-hal yang sepele cukup ditangani bawahan, cukup diserahkan orang-orang kecil. Bahkan sulit untuk peduli ......
Dengan bahasa lugu :
".....itu kan sudah ada yang menangani sendiri ...... "
atau
".....masak hal-hal yang mudah seperti itu ....... dst...dst "
atau
"...... yah nanti kami pertimbangkan dulu ......"

Orang besar ... orang yang merasa besar disini masih banyak orang-orang yang membutuhkan bantuan, pemecahan masalah, penanganan cepat, penyelesaian banyak hal...namun mereka masih menunggu .... dan menunggu... karena mungkin orang-orang besar menganggap itu kan masalah "SEPELE"