Jumat, 02 Juni 2017

Sabar Tak Punya Batas


 “Suatu hari, Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bertamu ke rumah Abu Bakar Ash-Shidiq. Ketika sedang bercengkrama dengan Rasulullah shalallahu alaihi wassalam, tiba-tiba datang seorang Arab Badui menemui Abu Bakar dan langsung mencela Abu Bakar.
Makian, kata-kata kotor keluar dari mulut orang itu. Namun, Abu Bakar tidak menghiraukannya. Ia melanjutkan perbincangannya dg Rasulullah shalallahu alaihi wassalam,”
“Melihat hal ini, Rasulullah shalallahu alaihi wassalam tersenyum.
Semakin marahlah orang Arab Badui tersebut. Untuk ketiga kalinya, ia mencerca Abu Bakar dg makian yg lebih menyakitkan dari sebelumnya. Selaku manusia biasa, akhirnya, dibalaslah makian orang Arab Badui tersebut dengan makian pula. Maka terjadilah ‘Perang Mulut’.
Seketika itu, Rasulullah shalallahu alaihi wassalam beranjak dari tempat duduknya. Beliau meninggalkan Abu Bakar tanpa mengucapkan salam. Melihat hal ini, selaku tuan rumah, Abu Bakar tersadar dan menjadi bingung.
Dikejarnya Rasulullah shalallahu alaihi wassalam yg sudah sampai di halaman rumahnya. Kemudian Abu Bakar berkata: “Wahai Rasulullah, janganlah Engkau biarkan aku dalam kebingungan yg sangat dalam. Jika aku berbuat kesalahan, tolong jelaskan kesalahanku…”
Rasulullah shalallahu alaihi wassalam menjawab,

“Sewaktu ada seorang Arab Badui datang dg membawa kemarahan, memfitnahmu lalu mencelamu, kulihat engkau tenang, diam dan engkau tidak membalas. Aku bangga melihat engkau orang yang kuat menghadapi tantangan, menghadapi fitnah, kuat menghadapi cacian. Dan aku tersenyum karena ribuan MALAIKAT turun di sekelilingmu mendoakan dan memohonkan ampun untukmu, kepada ALLAH.”
Begitu pun yg kedua kali, ketika ia mencela serta memfitnahmu dan engkau tetap membiarkannya, maka para malaikat semakin bertambah banyak jumlahnya.
Oleh sebab itu, aku tersenyum.
Namun, ketika ketiga kali ia mencelamu dan engkau menanggapinya, dan engkau membalasnya, maka seluruh malaikat pergi meninggalkanmu.
Hadirlah iblis di sisimu.
Oleh karena itu, aku tidak ingin berdekatan dengan kamu. Aku tidak ingin berdekatan dengan iblis, dan aku pun enggan memberi salam kepada iblis.”

Setelah itu menangislah Abu Bakar.

Tidak ada komentar: