Sabtu, 06 Mei 2017

Tudingan Radikal Vs Revolusi Bunga

Suatu Masa di November 1945...
Adalah Sutomo........
Meneriakkan Takbir....
membakar semangat Rakyat Surabaya untuk melawan Tentara Sekutu yg dimotori Inggris.....
Bahkan....Kaum penjajah yang memusuhi dan ingin menjajah Indonesia lagi itu.... menyebut Sutomo sebagai Extrimis Radikal.
Fotonya Sutomo bahkan dipajang dan dilabeli sebagai Radikal....
Ah....andai masa itu ada Facebook atau media2 spt saat ini.....tentunya rakyat Indonesia berlomba2 melawan opini yg dibentuk oleh musuh2 bangsa Indonesia itu... Bahwa Sutomo bukan Radikal...tapi justru dia pahlawan sejati yg membela kebenaran,bangsa dan negaranya.
Mari kita lompat ke masa2 dibelakangnya lagi.....
Saat Tuanku Imam Bonjol dan Pangeran Diponegoro mengobarkan semangat Islam Rakyat daerahnya yg berdasarkan alquran dan sunnah untuk melawan penjajah.......
Dan....
Tuanku Imam Bonjol dan Pangeran Diponegoro pun dilabeli Radikal dan Islam Garis Keras...... Hanya karena mereka membela kebenaran dan berseberangan dengan kepentingan penguasa (baca:penjajah saat itu).
Jadi.....arti Radikal sebenarnya apa??
Adalah hari2 ini...
Ketika Umat Islam menjalankan agama, cara beragama dan kehidupannya sesuai ajaran Islamnya yg berpijak pada alquran dan sunnah.....pun sama....di labeli dengan Radikal......Ya...dilabeli Islam Radikal....
Bahkan...tidak hanya dengan label Radikal... Bahkan labelnya pun di tambahi dengan Intoleransi dan Tidak NKRI dan tidak Bhinneka Tunggal Ika.
Baiklah.....kita masuki bab Pilkada Dulu...
Pilkada DKI yang kebetulan diikuti oleh Ahok yang kebetulan berasal dari Etnis Cina minoritas yg di Jakarta penduduknya Mayoritas Muslim.
Seolah2 dipolarisasikan Bahwa Islam membenci atau memusuhi Ahok.....
Bahwa yang menolak/tidak mau memilih/tidak mau mendukung Ahok dilabeli anti PancaSila.... Intoleransi.... Tidak NKRI... Tidak Bhinneka Tunggal Ika yang mereka alamatkan kepada Islam dengan Gelar Islam Radikal??
Baiklah....kita lompat ke Pulau Bali yang Mayoritas penduduknya Hindu
Nah.....Kalau Ahok yang Etnis China minoritas ini di calonkan jadi Gubernur Bali....Apakah Ahok Cina Minoritas ini bisa jadi Gubernur Bali?? Sementara ada "Kearifan Lokal" yang dalam bahasa Umat Islam adalah ajaran agama, yang mana Gubernur Bali akan di upacarai sesuai adat Bali yang artinya... Gubernur Bali harus orang Hindu.
Jadi.....pada dasarnya yang harus jadi Gubernur Bali syaratnya orang Hindu dan orang Bali. Jadi...kalau misalnya Ahok ternyata lebih hebat dari Calon Gubernur Bali yang ada... Masyarakat Bali akan tetap memilih Gubernurnya yang Orang Bali dan Hindu dan Bukan Ahok yang mungkin lebih hebat dan Minoritas.
Jangankan Ahok.... Muslim yang mayoritas aza di Indoensia..... Belum tentu diterima jadi Gubernur Bali.
Dan umat Islam....tidak bilang kpd Hindu Bali bahwa mereka Anti PancaSila, Anti Bhinneka Tunggal Ika, Intoleransi dan Radikal.
Lantas....apakah pemuja dan pendukung Ahok berani bilang bahwa orang2 Bali intoleransi, anti pancasila, tidak Bhinneka Tunggal Ika dan Radikal??
Karena memang di Bali.... yang mayoritas Hindu.... demikianlah aturannya....
Itulah toleransi yang sebenarnya...menghormati dan menghargai ajaran agama lain dgn tidak lompat pagar.
Nah.....sampai sini.....
Sesungguhnya Ahok Cina Minoritas tidak hanya di tolak di Jakarta yang Mayoritas Islam... tetapi juga di Bali yang Mayoritas Hindu.
Kita lompat ke Papua.... Semenjak otonomi daerah.... ada peraturan bahwa yang menjadi kepala daerah nya adalah orang asli papua.
Nah.....Kalaupun Ahok yang katanya hebat dibawa ke Papua...pasti ditolak juga...alasannya Ahok bukan putra daerah asli....atau bahasanya bukan suku/etnis asli papua...
Lah....jangankan Ahok yang Cina minoritas,bahkan Muslim yang mayoritas di Indonesia...tidak bjsa jadi kepala daerah di Papua ketika Muslim itu bukan suku/etnis asli papua.
Nah.....Berani gak tuh para pendukung dan pemuja Ahok Bilang Papua intoleransi,anti pancasila,anti NKRI,anti Bhinneka Tunggal Ika dan Radikal??
jadi.....Masalahnya bukan Islam Vs Ahok....tetapi di Bali yang bukan Muslim pun sama...tidak bisa menerima Ahok..pun demikian yang Papua yg mayoritas Kristiani yg seagama dengan Ahok....tidak bisa juga Ahok jadi Gubernur/kepala daerah disana karena ada peraturannya.
Dan yang menjadi catatan, ahok jdi Gubernur di jakarta, karna mengisi tempat yg di tinggalkan gubernur yang sebelumnya, bukan karna di pilih warga jakarta
Mari masuk bab selanjutnya....Bab menistakan agama.
Logikanya begini....
Orang tua anda tiba2 di maki2 dan dinistakan oleh seseorang. Tentu anda marah kan dan ingin menjaga kehormatan orangtua anda dan keluarga anda dengan marah atau melawan orang yang memaki/menistakan orang tua anda. Kalau anda anak sholeh dan mencintai orang tua .anda pasti marah ketika ada orang lain menistakan/orang tua anda dan anda ingin membela orang tua anda. Tetapi kalau anda anak durhaka...anda mungkin gak peduli dengan keadaan orang tua anda ketika orang tua anda dihina/dinistakan orang lain.
Nah...yang faham betul bagaimana rasanya ketika orang tua anda dihina/dinistakan tentu saja anda kan? Saya bisa jadi memahami bagaimana perasaan anda ketika orang tua anda dihina/dinistakan... tetapi saya tidak merasakan langsung bagaimana rasanya.. karena itu bukan orang tua saya asli. Apalagi kalau ada orang ketiga misalnya yg tidak kenal dan tidak tau anda....akan lebih2 lagi gak peduli dan gak mau tau bagaimana rasanya ketika orangtua anda dinistakan. Katakanlah orang ketiga ini bilang ke anda, "Ah..lu bego aza..orang tua lu yang dihina/dinistakan,kenapa lu jadi marah dan repot sih?
Nah....ini orang yang gak faham tentang anda..gak akan bisa merasakan bagaimana rasanya ketika orang tua dinistakan dan dihina....eh...malah nge labelin anda Bego dan Radikal lagi.
Nah...kita ganti kata orang tua diatas dengan kata Alquran/agama Islam.
Yang bisa memahami Ahok telah menistakan alquran/agama Islam tentu saja orang2 Islam yg beragama dan menjalankan ajaran agama Islamnya sesuai 2 pondasi dasarnya alquran dan sunnah.
Orang2 Islam yang tidak menjalankan agamanya dan beragamanya sesuai alquran dan sunnah..
bisa jasi tidak merasakan bahwa Ahok telah menistakan alquran/agama Islam.
Nah....apalagi orang2 yang bukan beragama Islam dan tidak mengimani sama sekali alquran dan ajaran Islam...bisa jadi tidak merasakan dan tidak menganggap Ahok menistakan alquran/ajaran Islam,karena mereka bukan beragama Islam yang tidak mengimani alquran.
Seperti si Anak sholeh yang membela kehormatan orang tuanya ketika di nistakan/dihina.... Apakah anak ini pantas dilabeli anak Radikal oleh orang ketiga yang tidak faham dan tidak merasakan bagaimana orang tuanya dihina dan dinistakan.?
Nah....begitu juga skr..... ketika umat Islam membela alquran/agamanya yang dinistakan Ahok....para pemuja dan pendukung Ahok yang tidak mengimani alquran dan ajaran Islam bilang Ahok tidak menistakan agama Islam... Dan... malah para pemuja dan pendukung Ahok bilang bahwa umat Islam yang menjalankan ajaran Islamnya sesuai alquran dan sunnah dan menuntut Ahok atas penistaan yang dilakukan Ahok... melabeli umat Islam ini dengan kata Islam Radikal, Intoleransi, Anti PancaSila, Tidak NKRI, Tidak Bhinneka Tunggal Ika.
Nahhh.....
1. Gak ada hubungannya Cina, Minoritas dengan Kata tidak NKRI, Intoleransi, Radikal, Tidak Bhinneka Tunggal Ika dengan Ajaran/aqidah Islam.
Jangan Benturkan Aqidah Islam dengan kata Radikal, Intoleransi, Gak Bhinneka Tunggal Ika.
2. Issue penistaan agama gak usah dibawa kemana2.... anti PancaSila, Tidak NKRI, Intoleransi, Radikal, Tidak Bhinneka Tunggal Ika. Tegakkan keadilan bagi penista agama. Dan mari rawat NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, dan Toleransi dengan saling menghormati dan menghargai ajaran agama dan keyakinan satu sama lain. Kita pasti hidup damai ketika tidak menistakan agama lain dan tidak lompat pagar.
3. Masalah penistaan agama dan menuntut keadilan bagi penistaan agama. Jangan disambung2kan bahwa Islam membenci Etnis Cina minoritas atau Kaum minoritas di Indonesia....Gak ada hubungannya.....urusan umat Islam hanya pada Ahok yang telah menistakan Alquran/Islam....dan Islam tidak ada urusan dengan kata minoritas dan etnis Cina yang lain. Jadi...jangan pula dibenturkan Islam dengan kata Cina dan Minoritas.
Umat Islam tidak pernah diajarkan membenci atau memusuhi umat agama lain.... malahan... Umat Islam diwajibkan berlaku baik dan adil oleh ajaran Islam.
Perintah Berbuat Baik pada Non Muslim
Allah Ta’ala berfirman,
لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ (8) إِنَّمَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ قَاتَلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَأَخْرَجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ وَظَاهَرُوا عَلَى إِخْرَاجِكُمْ أَنْ تَوَلَّوْهُمْ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ (9)
“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim.” (QS. Al Mumtahanah: 8-9)
Buat orang yang tidak mengerti dan tam faham Islam....Jangan pernah bilang umat Islam yang menjalankan perintah agamanya secara sempurna (kaffah) ,demgan sebutan Islam Radikal dan Jangan pula mem-Framing membuat Opini Publik bahwa Muslim yang menjalankan Islam secara Kaffah (sempurna) itu sebagai Muslim yang Radikal, Intoleransi, Anti Pancasila, Tidak NKRI dan Tidak Bhinneka Tunggal Ika..
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
[البقرة/208]
“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian kepada Islam secara kaffah (menyeluruh), dan janganlah kalian mengikuti jejak-jejak syaithan karena sesungguhnya syaithan adalah musuh besar bagi kalian.” [Al-Baqarah : 208].
Karena Islam adalah agama yang semua urusan dari yang paling kecil masuk WC, Makan, Tidur sampai urusan besar bernegara dan berpolitik sudah ada aturannya. Dan Muslim yang baik tinggal mengikuti petunjuk dari 2 pondasi dasar Islamnya yaitu; Alquran dan Sunnah...
Karena Islam...agama yang pegangan aqidah/ajarannya berdasarkan alquran dan sunnah.
Jangan pernah bilang Islam Radikal ketika muslim menjalankan secara sempurna ajaran Alquran dan sunnah nya.
رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: تَـرَكْتُ فِـيْكُمْ اَمـْرَيـْنِ لَنْ تَضِلُّـوْا مَا تَـمَسَّكْـتُمْ بِـهِمَا: كِـتَابَ اللهِ وَ سُنَّـةَ رَسُوْلـــِهِ. مالك
Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah bersabda : “Aku telah meninggalkan pada kamu sekalian dua perkara yang kamu tidak akan sesat selama kamu berpegang teguh kepada keduanya, yaitu : Kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya”.

Tidak ada komentar: