Senin, 08 Mei 2017

TREND ‘TALAFI’ DI TAHUN 2017.


( Fakta dan Pengalaman )
Sahabat iman yang dimuliakan Allah, pembahasan tentang ‘Talafi’ dan ‘Salafi’ sudah sering kita dapati. Perbedaan antara Salafi (Kaum pecinta Sunnah pengikut manhaj Salaf) dengan Talafi (aliran paling suci pemegang kunci surga) juga sudah dibahas diberbagai kesempatan. Sekarang, yuk kita rehat sejenak sambil melihat bagaimana TREND TALAFI DI TAHUN 2017 ini. Diantaranya adalah:
=> YANG BERHAK jadi ustad, hanya gurunya. Yang boleh dipanggil ustad, hanya tokoh-tokoh yang di idolakannya. yang berhak berdakwah, hanya ustad-ustadnya. Kalau ada ustadz lain tidak boleh. tidak boleh ngisi kajian di masjidnya, tidak boleh di undang ke daerahnya dan mesti di boikot. karena dianggap “sesat”, “hizbiyyah”, “khawarij”, “masuk neraka”, atau minimal dianggap “manhajnya tidak jelas”, dll. sehingga tidak berhak di panggil ustad dan jangan dianggap ulama, dst. Ada orang sealim apapun selama bukan ustadz atau bukan ulama “sesembahan” dia, maka tidak perlu di hormati. tidak perlu di panggil “ustadz”, tidak perlu di panggil “syaikh”. Ini lagi nge-trend banget di tahun 2017, sahabat. 😊
=> YANG BOLEH pakek jubah, hanya dia dan orang-orang yang sekelompok dengannya. yang berhak mengamalkan sunnah, hanya dia dan orang-orang yang satu spesies dengannya. yang boleh pakek gamis, sorban, hanya ustadnya. Kalau kita yang pakek jubah/pakek gamis, katanya “sok ngustad”, “sok ulama”, dst. Hebat ya mereka.? 😃 dunia hanya milik mereka. kalau mau masuk surga, harus daftar dulu ke mereka. Itulah TREND TALAFI, sahabat. 😊
=> YANG lebih nge-trand lagi adalah, mereka ghibah, menggunjing, mem-bully serta menjatuhkan kehormatan orang lain dengan alasan “menjaga agama”, itu boleh-boleh saja menurut mereka. mereka mau mentahdzir orang dan siapa saja yang mereka benci, boleh. Seribu satu dalil dan kalam ulama mereka cari-cari, copas sana-sini untuk membenarkan nafsu jahatnya. Nafsu jahat apa itu? MENGHINA DAN MEROBEK-ROBEK KEHORMATAN ORANG LAIN. -wal ‘iyaadzubillah- . tapi kalau mereka yang di tahdzir, langsung kebakaran kumis. Ngga usah di tahdzir deh, terlalu berat. Di seggol saja sedikit tokoh panutannya atau ustadznya, langsung meradang bagaikan gerandong nyari tumbal.
=> YANG tidak kalah nge-trend adalah, MEMBUKA AIB ORANG alias MAKAN BANGKAI, talafi jagonya. kata mereka jangan suka membahas syubhat; syubhat harus di jauhi. Syubhat di hindari, tapi menghina orang & merusak nama baik orang itu bukan syubhat, bukan haram. Itu ‘HALAL’. sikat saja yang penting kenyang makan bangkai. urusan pengadilan Allah di akhirat, itu belakangan. 😃
=> TERAKHIR. Orang mau yang nikah, bisa batal nikah gara-gara doktrin Talafi. Kenapa ? Karena mereka anggap “tidak semanhaj”. Yang “semanhaj” itu mesti cingkrang dulu, jenggotanya nge-jreng dulu, ngajinya dengan ustadznya dulu, dan channel TV di rumahnya harus Channel “harap-harap cemas” dulu. Tidak percaya ? Buktikan di lapangan. Orang yang sudah menikah pun, bisa cerai di buatnya. kenapa ? Lagi-lagi karena mereka anggap “tidak seaqidah”. Hebat ya.? “lebih hebat” dari LDII (Aliran Islam Jam'ah) trend Talafi ini. . 😊
JIKA anda temukan ada orang muslim berjenggot, bergamis, celana cingkrang, yang memiliki ciri-ciri trend seperti yang saya sebutkan diatas (baik di dunia maya ataupun di dunia nyata), maka ketahuilah bahwa dia adalah TALAFI (makhluq Allah yang paling suci tanpa dosa dan dicipta untuk memegang kunci surga). Baik Talafi dari kalangan murji-ah (mulukiyyah) maupun Talafi dari kalangan islam jama'ah (LDII).
Tapi jika anda temukan seorang muslim berjenggot, bergamis, celananya di atas mata kaki dalam rangka menteladani Sunnah Nabi, penampilannya islami, tetapi akhlaqnya pun santun dan berbudi pekerti. terbuka dengan seluruh kaum muslimin, berlapang dada terhadap perbedaan, tidak mudah menyesat-nyesatkan, wajahnya berseri penuh senyuman, lisannya ringan menebar salam, selalu menjaga kehormatan dan mudah memaafkan, mencintai kaum muslimin & sangat membenci kaum kafirin, maka DIALAH SALAFI SEJATI.
Nas’alullah al-aafiyyah wa salamah.
✍ Maaher At-Thuwailibi

Tidak ada komentar: