Rabu, 24 Februari 2016

Nama sebenarnya hari MINGGU



👉 Taukah Kalian ! Sebelum Tahun 1960, tak pernah dijumpai nama hari yg bertuliskan MINGGU selalu tertulis hari AHAD

Begitu juga penanggalan di kalender tempo dulu, masyarakat Indonesia tidak mengenal sebutan Minggu.



🔴 Lalu mengapa kini sebutan hari Ahad berubah menjadi hari Minggu?

🔴 Kelompok dan kekuatan siapakah yang mengubahnya?

🔴 Apa dasarnya ?

🔴 Resmikah dan ada kesepakatankah?

Inilah nama hari yang sebenarnya

1. Ahad (al-Ahad = hari kesatu)
2. Senin (al-Itsnayn=hari kedua)
3. Selasa (al-Tsalaatsa' = hari ketiga)
4. Rabu (al-Arba'aa = hari keempat)
5. Kamis (al-Khamsatun = hari kelima)
6. Jum'at (al-Jumu'ah = hari keenam = hari berkumpul/berjamaah)
7. Sabtu (as-Sabat=hari ketujuh).


Sedangkan kata MINGGU diambil dari bahasa Portugis Domingo (dari bahasa Latin Dies Dominicus yang berarti "Dia Do Senhor", atau HARI TUHAN KITA).

🔵 Dalam bahasa Melayu yang lebih awal, kata ini dieja sebagai Dominggu dan baru sekitar akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, kata ini dieja sebagai Minggu.

⚠ Jadi, kita pasti paham siapa yang dimaksud TUHAN KITA, bagi yg beribadah di hari minggu.

👉 Bagaimana ini bisa terjadi ?

⚫ Ada yang mengatakan dengan dana yang cukup besar dari luar Indonesia, dibuat membiayai monopoli pencetakan kalendar selama bertahun-tahun di Indonesia.

⚫ Percetakan dibayar agar menggantikan kata AHAD diganti dengan MINGGU.

⚫ Setetah kalender jadi, lalu dibagikan secara gratis atau dijual obral (sangat murah).

☝ Dampaknya adalah :

⚪ Masyarakat Muslim Kita secara tak sadar, akhirnya kata Ahad telah terganti menjadi Minggu di dalam penanggalan Indonesia.

🙏 Pentingkah ?

Jawabannya :

SANGAT PENTING untuk upaya mengembalikan kata Ahad

👉 Bagi umat Islam adalah penting, karena :

🔑 Kata Ahad mengingatkan kepada nama Allah ta'ala yg Maha Ahad sama dengan MahaTunggal/ Maha Satu / Maha Esa

🔑 Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan

🔑 Kata Ahad dalam Islam adalah sebagai bagian sifat Allah ta'ala yang penting dan mengandung makna utuh melambangkan ke-Maha-Esa-an Allah ta'ala.

Semua ada perbedaanya.
Wallahua'lam

Mari berfikir cerdas
Menebar kebaikan untuk negeri
dengan Membaca, Meneliti, dan Menentukan Pilihan

Tidak ada komentar: