Senin, 18 Januari 2016

Polisi Laknat di Akhir Zaman

 *Soal Hadits "Polisi Laknat di Akhir Zaman", Ustadz Said Sungkar: Itu Benar, Taubat jadi Polisi anda Selamat!*
Terkait fenomena berbagai kemunkaran yang dilakukan aparat kepolisian, Ustadz Said Sungkar mengutip sebuah hadits, dimana sejak 14 abad yang lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menyinggung bahwa di akhir zaman polisi-polisi melakukan tindakan yang dimurkai Allah, sehingga mereka dilaknat Allah setiap pagi dan sore hari.
سَيَكُونُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ شُرطَةٌ ، يَغْدُونَ فِي غَضِبِ اللهِ، وَيَرُوحُونَ فِي سَخَطِ اللهِ
*“Di akhir zaman banyak polisi di pagi hari melakukan sesuatu yang dimurkai Allah, dan di sore hari melakukan sesuatu yang dibenci Allah”* (H.R. Thabarani).
Ustadz Said Sungkar menegaskan, sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sejak 14 abad yang lalu itu *terbukti benar.*
“Ya memang hadits itu benar dan kenyataannya sekarang seperti yang kalian lihat, lalu apa kalian masih ragu dengan hadits Nabi dan malah percaya kepada polisi?” ujar Ustadz Said Sungkar usai menjadi pembicara Kajian Ilmiah Temporer di Islamic center Bekasi.
*Fenomena kini, sesuai hadist Nabi, Islam terbukti benar*
- Islam bikin pengajian dibubarkan, yang lain bikin acara persekutuan dijaga.
- Islam bikin tabligh di suruh bubar, yang lain bikin kebaktian dikawal.
- Agama lain ikut perintah kitab mereka sendiri untuk wajib pilih pemimpin seiman dibilang itu penganut agama ta'at, tapi kalau Islam ikut perintah Allah tidak memilih pemimpin kafir dibilang tidak menjaga keberagaman.
- Rumah ustadz ditembak, mereka bilang orang nembak burung nyasar, tapi kalau orang Islam bergamis belajar nembak burung, pasti dibilang ada terkait dgn jaringan ISIS...TANGKAP.
- Agama lain bantai jutaan Islam di irak, suriah, bangladesh, myanmar, dibilang mereka menjaga perdamaian, tapi orang Islam pake jenggot dahi hitam dibilang teroris..TANGKAP.
- Baju kotak kotak demo dibilang menjaga kebhinnekaan, yang pakai baju putih-putih aksi damai dibilang anti kebhinnekaan..TANGKAP.
- Yang kotak-kotak menantang aparat, polisi gak akan mampu mencari, yakin tidak akan ketemu, tapi kalau ulama berkhutbah memberi semangat utk ta'at syariat, langsung..TANGKAP.
- Kalau ada tokoh nasional berbincang menghina Islam, menghina rukun iman, itu pancasilais, tapi kalau tokoh Islam berbincang dalam suatu forum pasti itu mau makar..TANGKAP.
- Kalau bendera PKI di kibar dimana-mana itu tidak sengaja & harus dimaklumi, tapi kalau bendera tauhid di arak itu artinya menghina kedaulatan negara..TANGKAP.
- Kalau masjid dibakar diujung nusantara, itu salah faham, masalah personal, tidak sengaja, selesaikan secara kekeluargaan, tapi kalau gereja yang dibakar, itu pasti ekstremis..TANGKAP.
- Kalau rombongan GMBI binaan kapolda bikin rusuh, mereka itu membantu aparat, kalau FPI melakukan nahi munkar, itu preman berjubah..TANGKAP.
- Kalau kepala polisi membantu rezim dzolim itu menjaga keutuhan negara NKRI, tapi kalau panglima umat minta tangkap penista agama yang menghancurkan kerukunan dan keutuhan NKRI, itu indikasi anarkis..TANGKAP.
Oleh sebab itu, sebagaimana dalam hadits yang lain, *Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang umatnya menjadi polisi yang membantu penguasa berbuat zalim.*
لَيَأْتِيَنَّ عَلَيْكُمْ أُمَرَاءُ يُقَرِّبُونَ شِرَارَ النَّاسِ ، وَيُؤَخِّرُونَ الصَّلاةَ عَنْ مَوَاقِيتِهَا ، فَمَنْ أَدْرَكَ ذَلِكَ مِنْكُمْ فَلا يَكُونَنَّ عَرِيفًا ، وَلا شُرْطِيًا ، وَلا جَابِيًا ، وَلا خَازِنًا، رواه ابن حبان في صحيحه
*“Sungguh akan pasti datang kepada kalian para pemimpin yang menjadikan manusia-manusia terjelek sebagai orang dekatnya dan mengakhirkan sholat dari waktu waktunya, maka barang siapa diantara kalian yang mendapatkan zaman itu, maka jangan sekali kali ia menjadi pembantu mereka, juga jangan pula menjadi polisi mereka, jangan pula sebagai tukang pemungut (pajak) mereka dan jangan pula sebagai tukang bendahara mereka.”* (HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya).
Ustadz Said pun mengimbau kepada *aparat kepolisian agar segera bertaubat bila tidak ingin mendapat laknat dari Allah.*
“Kalian yakini hadits itu, kalian beriman maka kalian akan selamat. Sebab hal itu pasti terjadi, Nabi itu tidak pernah berbohong,
وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى

*"Dan tidaklah ia berkata-kata dari hawa nafsunya melainkan wahyu yang disampaikan Allah kepadanya"*. (QS. An-Najm: 4),” tegas Ustadz Said. [AW]

Tidak ada komentar: