Senin, 22 Maret 2010

ANEHNYA "PARA AHLI" DAN "PARA PAKAR" NEGRIKU




Contoh yang paling hangat saja masalah Bank Century.

Memangnya tidak ada satu pun di negri ini yang tahu tentang perbankan, yang ahli tentang per bankan, yang jago tentang per bankan..............................?

Artinya gini, mengapa kok ngga ada yang bisa menjelaskan pada saya orang awam atau kebanyakan masyarakat di negeri ini tenang : apa bener kalau waktu itu Bank Century tidak ditolong Indonesia akan terkena bencana ekonomi...?

Saya yang orang awam gini, kok hanya bisa membandingkan, kalau Century itu tidak sebesar BCA, tidak sebesar Mandiri, tidak sebesar BRI.
Atau nasabahnya tidak sebesar bank bank yang tadi disebutkan.

Mengapa...
mengapa....
Mengapa gak ada para ahli di negeri ini yang bisa jelaskan tentang itu..

Eh atau saya yang salah....

Gak ada yang bisa jelaskan atau nggak ada yang BERANI ya..

Nah yang jadi gelinya / anehnya... disaat negeri ini dalam keadaan aman-aman aja..gak ada kasus ekonomi gak ada masalah ekonomi...para pakar ekonomi negri ini bermunculan...di tv di koran mereka santer dan rame bahas..bahas masalah ekonomi...seolah mereka bener-bener pakar...bantah ini bantah itu debat ini debat itu....kasih teori ini kasih teori itu....

Trus di lingkungan perguruan tinggi pun para dosen-dosen ekonomi saat mengajar merasa paling benar dan pintar diantara para mahasiswa.

Lalu pada kemana ilmu-ilmu mereka saat dibutuhkan...........................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................

Kamis, 04 Maret 2010

REKAMAN KASUS CENTURY

saat pak beye pergi, saya yakin, indonesia tidak sedang dalam ancaman krisis apalagi jika dikategorkan sistemik.

berdasarkan pergumulan saya dengan pak beye, pak beye adalah orang yang terukur dan terencana untuk setiap gerak tangan, ujaran, apalagi tindakannya.

lagi pula, kalau ancaman krisisnya memang begitu hebat, pak beye tidak akan pergi ke amerika serikat dan amerika latin yang menyita waktu demikian lama.

anda pasti masih ingat tanggalnya. ya, 13-26 november 2008, rentang waktu krusial bagi keputusan talangan dana untuk bank century.

kalau pun ternyata sudah pergi, kenapa pula pak beye tidak segera kembali kalau ‘ancaman krisis’ itu begitu ‘sistemik’ seperti kerap digambarkan selama ini.

bukankan urusan dalam negeri lebih penting dan lebih utama daripada berlama-lama di luar negeri.

pulang kembali ke tanah air setelah terlanjur pergi ke luar negeri bukan hal tabu.

pak beye pernah minta pak kalla kembali dari china karena alasan melonjaknya nilai tukar rupiah terhadap dollar amerika.

karena permintaan itu, pak kalla ‘membatalkan’ rencananya pergi ke jepang dalam satu rangkaian kunjungannya ke china.

untuk mengingatkan anda, situasinya, saat pak kalla harus kembali, akhir agustus 2005, rupiah terpuruk ke posisi Rp. 10.876 per dollar. nilai tukar rupiah sudah anjlok 11,27 persen sejak awal agustus 2005. sepanjang 29 agustus 2005, rupiah turun 4,77 persen. posisi terbaik rupiah di era pak beye adalah Rp. 8.937,5 per dollar AS yang terjadi 9 november 2004. selain itu, indeks harga saham gabungan di bursa efek jakarta yang rutin dibuka pak beye menembus level psikologis di bawah 1.000 poin.

karena alasan ini, pak beye kemudian memanggil pulang pak kalla.

pak kalla yang baru dalam perjalanan menuju china tersenyum seperti biasanya. karena hanya pembantu, pak kalla patuh dan kemudian pulang setelah mendarat dan berkegiatan di china alakadarnya. rencana bermain golf di jepang dengan petinggi toyota tinggal rencana.

setelah pulang, ekonomi kemudian perlahan-lahan dapat dikendalikan. harga tinggi untuk bahan bakar minyak tidak bisa ditekan untuk membuat keseimbangan baru.

kembali ke saat pak beye pergi di saat keputusan dana talangan bank century diambil.

kekhawatiran akan terjadinya krisis apalagi yang berdampak sistemik ternyata tidak ada sejauh ingatan saya.

pak hatta rajasa yang mendampingi pak beye ke amerika mengemukakan, pak beye terus mendapat laporan dan berkomunikasi dengan gubernur bank indonesia pak boediono mengenai situasi perbankan dalam negeri.

malam hari, 13 november 2008, dari dalam pesawat kepresidenan airbus 300-330 yang baru bertolak dari tokyo menuju san fransisco itu, pak hatta mengemukakan, “tadi, ketika transit di bandara internasional narita, tokyo, presiden mengadakan komunikasi dengan wapres, gubernur bi, dan menteri keuangan yang sedang berada di washington. gubernur bi dari Jakarta melaporkan bahwa situasi perbankan baik.”

terkait dengan kepergian pak beye di saat dikucurkannya talangan untuk bank century itu, pak hatta yang waktu itu menjadi menteri sekretaris negara mengatakan, pak beye selalu mendapat laporan dan berkomunikasi dengan jajaran pemerintah di tanah air. juga terus berkomunikasi dengan pak kalla. lebih lanjut, pak hatta berkata-kata seperti dikutip di situs pak beye, “presiden keep on touch dan memberikan arahan-arahan yang diperlukan.”

jadi, di mana ancaman krisis sistemiknya ya ?.

pak hatta mengatakan berdasarkan laporan pak boediono ke pak beye, situasi perbankan baik seperti saya kutipkan di atas.

tidak tahu kalau dalam beberapa hari kemudian, situasi berubah. namun, meskipun berubah situasinya karena kemungkinannya juga ada, hal itu tercermin dari keterangan-keterang an pak beye selama di luar negeri.

dalam pidato pada sesi ke-7 apec ceo summit 2008 di auditorium departemen pertahanan, lima, peru, 21 november 2008, pak beye justru bercerita tentang krisis politik. berikut saya kutipkan ujarannya, “kami di indonesia telah mengalami banyak krisis politik dan meraih kesempatan. pada setiap titik krisis dalam sejarah, kami telah memilih pengharapan dibanding keputus-asaan.”

sekali lagi, di mana krisis yang katanya berdampak sistemik itu ?.

atau krisis yang katanya demikian dahsyat itu dirahasiakan untuk kemudian ditangani sendiri seperti sekarang ?.

anda yang tahu, silahkan saya yang dungu ini dibantu.

yang saya tahu, saat pak beye pergi, tidak ada krisis. apalagi yang dikatakan berdampak sistemik untuk perekonomian indonesia.

kalau ada krisis, pak beye pasti tidak akan pergi. kalau terlanjur sudah pergi, pasti kembali.

salam pergi.

*
saat pak beye pergi
http://polhukam.kompasiana.com/2010/01/15/saat-pak-beye-pergi

Rabu, 03 Maret 2010

WAH Rame Nonton "Sinetron Century"

(Bahasa kalongan)


Konco-koncoku wong kalongan, ndelok sinetron neng tv rak, ramene pok kowe, ono ngotot-ototan ngomong, ono patak-patakan aqua, ono patak-patakan watu....pokoke ramene pok.
Tapi katoke isik ber-seri lawong etok-etoke sidang ditutup barang, padahal wakil-wakil liyane ora ono seng setuju, anggota ora dike'i ngerti...aturane kan koyo kuwi tapi katoke memang koyo iyo-iyoho...nek ndewe ora tahu mboco buku, ndelok koyo kae yo mesti ngandel, mesti melu kuatir..... nah wong-wong bodo paleng akeh sak indonesia kiye ra seng dadi korban... lha wong koyo kae ok. MESTI....pokoke wong bodo mesti percoyo temenan ndelok kejadian neng tv sidang century.
Lha nek ndewe kan.... wong ngerti...dadi ora iso diapusi ra...ha'ah pok
Seng jelas wong gedi seng etok-etoke tukaran neng sidang dpr kae, bayarane gedi...sidange be sidang paripurna, nginepe neng hotel mewah, mangane ora bakal tahu tempe gereh opo maneh kluban ha'ah kan...? terus isik diteruske maneh yo oleh amplop maneh raaaa. Lha bumbu-bumbune wong wong seng titele s2 s3 kon ngomentari diluar sidang, etok-etoke ora seneng, ora cocok pendapate karo kelompok seng ora podo....padahal nek dipikir wong-wong kabeh kae ora iso noto negoro, ora iso ngatur negoro, ora iso mimpin opa maneh mewakili....nah nggo ngalehke perhatian, etok-etoke serius tukaran, padahal isik maen sinetron otok.
Heh konco-konco wong kalongan, kowe nek mangan, kowe nek kerja, kowe nek nek nyekolahke anak, kowe nek tuku-tuku...opo kuwi kabeh dibayari karo wong-wong gedi seng nang kono kae...opo, ndewe nek kangelan urip opo dibantu karo wong-wong gedi seng nang kono kae... ndewe nek pak opo-opo, opo digampangke karo wong gedi-gedi kae.....nek menurutku yo ora...ndewe urip yo urip dewe, susah yo susah dewe..... luru duwit yo luru duit dewe...trus opo hubungane wong-wong gede kae karo ndewe...? yo soale dek maune wes kedarung ora mbener ya sampek saiki bales-balesan otok ra....mumpung iso munggah menduwur yo aku pak sak karepku dewe...tapi priye carane men kiro-kiro rakyat bodo-bodo iso diapusi. Yo kuwi wes 'badokane' koyo kuwi (sori rodo semremeng kiye nogomnge).
Heh konco-konco kalongan deloke bae ho...bakale dame otok dame....lha pak priye maneh....tapi nek soal etok-etok kuwi wes jambalane..mengko ono seng etok-etok di penjara...padahal...men istirahat otok...mangan tetep enak...duwit malah tambah.
Trus ono seng etok-etok dipencat jabatane...ono seng katoke neng-nengan..ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh sandirawa otok.