Senin, 07 September 2009

Pulang Kampung (1)



Hari-hari terakhir bulan ramadhan, menjadi hari-hari penuh penantian bagi orang-orang yang mau mudik, mengenang masa-masa mudik dulu rasanya udah ngga krasan di 'negri' orang... sudah kebelet pulang. Dari persiapan fisik sampai non fisik, kluarga plus anak-anak begitu jatuh hari libur sekolah, langsung anter pulang. Trus gwe balik lagi...nunggu kantor atur libur...trus baru naik motor ngacir pulang...uuuuuuuwiiih jalan penuh orang-orang senasib.
Kini mudik lebaran pake kendaraan apa aja udah sangat-sangat lancar....pantura udah mulus nuju ke kampung Pekalongan.
Tapi pernahah terpikir oleh kita, jwa yang melayang akibat kecelakaan (jalan raya) sudah benar-benar tidak wajar. Ekspos data kecelakaan terbilang minim dibanding data manusia yang terenggut nyawanya akibat penyakit. Seolah kecelakaan jalan raya adalah hal yang biasa dan bukan lagi jadi berita penting. Seperti di ketahui bahwa faktor kecelakaan adalah manusia, kendaraan dan lingkungan. Kini tinggal dibutuhkan perangkat untuk mengawasi tiga faktor tadi untuk bergerak ideal dan tidak menambah banyak jumlah data kecelakaan.
Pernahkan terbesit di pikiran kita bahwa jala raya kita termasuk misi pengurangan jumlah penduduk?
Siapa yang mau menghentikan jika bus ... truk, dan kendaraan besar lainnya, jika sudah mepet hanya untuk sebuah sepeda motor.... ah....kita dianggap kecil.
Sementara bos-bos mereka sudah teken kontrak agar bebas atau ringan dari segala tuntutan kecelakaan jalan raya.

Tidak ada komentar: